Part 33

1.4K 150 4
                                    

***

Yoleta sedikit mengabaikan sapaan serta salam yang mampir padanya ketika kedua kaki jenjangnya menginjak area bangunan kantor ini. Sampai di lantai tujuannya, ia segera masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu hingga membuat sosok yang sedang duduk sambil memperhatikan layar datar laptop itu sedikit kaget.

"Leta?" Orang yang tak lain adalah Budiman itu bangkit dari duduknya ketika mendapati sang mantan istri berdiri di depannya sambil bersedekap dada dengan wajah emosi.

"Aku enggak ngerti ya sama kamu Bud, kenapa kamu bilang ke Nassia buat tunda pernikahannya dengan Ali?" Langsung pada intinya, Yoleta tak mau bertele-tele. Pagi tadi ia mendapati putrinya tak berselera untuk makan dan saat mengetahui alasannya membuatnya tak bisa menahan diri untuk tidak menghampiri mantan suaminya.

Tanpa mempersilakan lawan bicaranya untuk duduk, Budiman menjawab. "Bukankah sudah aku katakan kalau aku ingin Prilly menyelesaikan dulu pendidikannya? Aku ingin melihatnya sukses sebelum jadi ibu rumah tangga"

Yoleta terkekeh sinis. "Aku bahkan sukses setelah punya anak, lagipula Ali juga bukan pria yang akan melarang Nassia ini dan itu." Ia maju mendekat kemudian melanjutkan. "Aku tidak ingin kebahagiaan putriku terganggu, sudah cukup dia menderita selama hidup sama kamu" 

"Aku_"

"Kalau kamu tidak bisa bersikap adil untuk membahagiakan putriku, maka duduk diam dan urusi saja keluargamu!" Yoleta tidak membiarkan Budiman menyelesaikan kalimatnya. Baginya, kebahagiaan Prilly adalah yang utama dia perjuangkan. 

***

     Wulan menyeka keringat di dahinya setelah turun dari ojek yang tadi disewanya di ujung jalan komplek. Dibalik tembok yang menjadi tameng persembunyiannya dari orang yang dari tadi ia buntuti, dahinya berkerut bingung.

     "Ngapain non Alexa ke sini? Itu tempat apa lagi?" Menengok ke kanan dan kirinya, Wulan melangkah mendekat dan bersembunyi di belakang mobil. "Loh kok?" Rasa penasarannya semakin bertambah ketika seorang pria paruh baya menghampiri Alexa, berbicara sejenak lantas membawa perempuan itu pergi menaiki mobilnya meski dari raut wajah Alexa terlihat sedang dilanda rasa bingung.

      Tak mau kehilangan jejak, dengan cepat Wulan kembali mencari pangkalan ojek terdekat untuk mengikuti ke mana Alexa dan pria itu akan pergi.
.

.

.

Alexa menyerit bingung saat mobil yang dikendarai oleh lelaki bernama Andre ini berhenti di pinggir jalan sebuah gang yang tak terlalu ramai. Menatap sekitar lalu kembali pandangannya tertuju pada lelaki di sampingnya. "Ini sebenarnya om ada urusan apa ya sama saya?"

Lelaki ini memfokuskan tatapannya pada Alexa selama beberapa detik, kemudian menghela nafas. "Kamu benar tidak pernah bertemu dengan saya selain waktu di mall itu?" Ia mengulang pertanyaan yang tadi telah ia tanyakan sebelum mereka tiba di sini, dengan harapan bisa mendengar jawaban yang berbeda dari lawan bicaranya.

Jengah, Alexa menjawab. "Saya tahu nama om Andre O'Leary, ayah dari Kevin yang notabenenya adalah mantan kekasih saudari tiri saya, tapi saya enggak pernah ketemu sama om selain di mall waktu itu sama yang sekarang ini!" Alexa mengeraskan nada suaranya karena kesal akan lelaki ini yang nampaknya meragukan kebenaran dari jawabannya.

"Kamu punya pacar?"

Mata Alexa membulat sempurna. 'Apa-apaan nih tua bangka? Dia kira gue kekurangan duit jajan setelah hamil apa?' Ia merutuk dalam hati sambil memberikan tatapan marahnya pada Andre. "Maksud om apa nanya kayak gitu? Om kira saya ini bisa jadi simpanan om-om?"

CINTA MEMILIH KITA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang