Part 39

1.3K 163 4
                                    

***

Langit cerah Jakarta pagi ini seakan menggambarkan bagaimana bahagianya hati kedua pasangan suami-istri yang baru saja keluar dari bangunan besar rumah sakit.

Sejak tadi Ali tak hentinya memeluk erat tubuh sang istri sambil mendaratkan kecupan kecil di pucuk kepala. Saat mendengar kalimat dokter usai pemeriksaan yang membenarkan hasil Test Peck istrinya itu, Ali menjadi tak mau jauh-jauh dari Prilly.

"Non, sabuk pengamannya jangan terlalu kencang ya"

Prilly hanya tersenyum kecil menerima perlakuan Ali yang menurutnya kelewat protektif, namun ia suka dengan itu. "Ya pak suami" jawabnya dengan tangan kanan mengelus lembut pipi suaminya.

"Aku akan selalu jagain kalian"

Mengangguk kecil lalu Prilly segera memeluk suaminya dengan rasa haru dan bahagia. Akhirnya penantian mereka selama ini terjawab dengan hadirnya buah cinta mereka dalam kandungannya, juga timbul sebuah perasaan hangat dalam hatinya ketika membayangkan bahwa sebentar lagi mereka akan segera menjadi orang tua.

***

Chika yang sedang santai membaca majalah harian dibuat kaget oleh pintu yang dibuka dengan sangat kasar. Mengalihkan pandangannya, ia mendapati putri kandungnya datang menghampirinya sambil menggendong cucunya.

"Kenapa mukamu ditekuk gitu?" Berdiri menyambut kedatangan Alexa, ia langsung sigap ketika putrinya menyerahkan sang bayi kepadanya.

"Aku bete banget ma sama papanya Alisa" jawab Alexa sambil menjatuhkan bokongnya ke atas sofa.

"Kenapa?"

Menatap mamanya dengan wajah masih tersisa raut kekesalan ia berkata. "Tadi aku diajakin main ke rumah istri pertamanya, katanya ada kumpul-kumpul keluarga," ia menghela nafas sejenak sambil membuang pandangan "dan mama tahu? Aku dicuekin ma, bahkan diomongin sama istrinya itu ke kerabat yang lain, dan yang lebih parah papanya Alisa diam aja ma" Alexa meluapkan kekesalan yang dirasakannya akibat bertandang ke rumah istri pertama suaminya, papa Alisa.

'Drt drt drt'

Handphone milik Chika yang terletak di atas meja berdering, melihat nama si pemanggil Chika langsung menggeser layar hijau saat sudah meraih gawainya.

"Hallo pa"

"Hallo ma, ini papa mau kasih tahu kalau Prilly hamil. Barusan dia telfon papa kasih tahu kabar gembira ini"

Raut wajah Chika berubah bahagia mendengar kabar yang disampaikan suaminya. Menatap Alexa sekilas yang membuat putrinya itu menyeritkan dahi, ia lalu kembali fokus ke depan. "Mama senang pa dengarnya, nanti mama telfon mereka kasih selamat ya"

"Ya ma, ya udah papa kerja lagi ya"

"Ya pa, sampai nanti"

"Ada apa ma?"

Baru saja panggilan diakhiri oleh suaminya, bahkan benda pipih itu masih menempel di daun telinganya ia sudah ditodong pertanyaan oleh Alexa dengan wajah serius. Menghela nafas, lalu ia tersenyum singkat. "Prilly hamil, mama tidurin Alisa dulu di kamar habis itu mama mau telfon Prilly kasih selamat" Chika bangkit, baru 2 langkah menuju kamar gerakan kakinya itu terhenti oleh ucapan sang putri.

CINTA MEMILIH KITA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang