Page 18

12.8K 1.3K 144
                                    

Happy reading gais

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gais...


***


Nisya duduk diatas kasurnya dengan melipat kedua kakinya membentuk menyilang, dan kepalanya ia tundukkan agar Doyoung tak melihatnya.

Sedangkan Doyoung duduk dihadapannya dengan wajah datarnya sembari menyilangkan kedua tangannya didepan dada, gaya dirinya yang seperti biasa, yang jutek dan suka marah.


“Bisa lo jelasin atas semua ucapan lo tadi?” tanya Doyoung masih dengan posisi yang sama


Nisya mendongakkan sedikit kepalanya dan sedetik kemudian menunduk kembali, karena terlalu takut melihat wajah sangar Doyoung.


“Yang mana?”

“Soal Sejeong”


Shit! Ingin sekali Nisya membanting vas bunga yang ada dimeja nakasnya saat mendengar nama Sejeong, ia benci mendengar nama itu keluar dari mulut Doyoung.

Cemburu? Tentu saja Nisya cemburu, wanita mana yang tak cemburu saat kekasihnya asik berduaan dengan wanita lain?


“Udahlah kak, aku gak mau bahas”


Baru saja Nisya ingin menarik selimut dan menutupi tubuhnya namun tertahan ketika Doyoung berdiri dan menatapnya tajam.


“Gue sama Sejeong gak ada hubungan apa-apa Nis, kalo soal malam itu gue bohong sama lo, sorry. Gue gak tau harus bilang apa sama lo, takutnya lo marah dan kecewa sama gue”


Nisya menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu menatap jengah kearah kekasihnya sendiri.


“Dengan kakak bohong gitu, makin bikin aku sakit, tau gak kak?”

“Iya gue tau, sorry”


Ini yang Nisya tidak suka dari Doyoung, selalu saja berkata seperti itu dan berhasil membuat Nisya memaafkannya dengan mudah


“Kakak tau kan, malam itu aku sakit dan aku sendiri. Tapi kakak tega bohong sama aku”

“Maaf”


TES


Sial! Nisya tak bisa menahan air matanya, ia benar-benar cengeng hanya karena masalah seperti ini, seharusnya ia tidak menangis didepan Doyoung.


“Udah gpp, mending kamu pulang aja kak. Aku mau istirahat”


Doyoung memperhatikan gerak-gerik Nisya yang hendak tidur, sesaat Nisya sudah berbaring dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Ia berjalan kearah gadisnya dan memberikan sebuah kecupan dikeningnya dengan sangat lembut, lalu mengusap pipi kiri Nisya dengan penuh kasih sayang.


“Lo tau kan, gue cinta banget sama lo. Dan gue berharap lo gak nyerah sama gue, maaf kalo gue selalu ngecewain lo, bikin lo nangis. Maaf…”

“Gue hanya gak tau harus apa, gue bakal berusaha jadi yang terbaik buat lo. Jangan nangis lagi, gue sakit liatnya. Good night Nis..” telak Doyoung


Kim Doyoung : Bunny Ice [Completed] (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang