Happy reading gais...
***
“Om Odoy halus mati kalna jaat udah lampok lumah olang”
“Tembak kepala nya om Odoy” karena diperintah oleh sang ayah untuk menembak kepala Doyoung menggunakan senjata mainannya, ia pun melakukannya, dan Doyoung pura-pura meninggal agar Nayong bahagia.
“Mantul, kamu sekarang minta pisau di mommy gih terus tusuk perutnya om Doy” dengan spontan Doyoung bangun dari tidurnya dan menendang kaki Taeyong yang sudah tertawa puas.
Punya ipar begini sekali nasibnya.
“Bengek lo ajarin anak sendiri gituan!” sentak Doyoung
“Yah kali dia lakuin” balas Taeyong
“Kan anak kecil itu gak tau apa-apa!” terkadang Doyoung heran sendiri, Nayong itu perempuan tapi kenapa malah suka main mainan anak laki-laki?
Jangan tanyakan siapa yang mengajari Nayong, tentu saja sang ayah. Katanya jika Nayong dewasa nanti, ia akan mendaftarkan anak perempuannya itu menjadi Tentara Perempuan.
Keadaan rumah Doyoung sudah sangat ramai saat ini, sudah hampir 2 minggu keluarga Lee tersebut mengungsi dan bisa kalian bayangkan bagaimana lelahnya Doyoung yang harus menemani Nayong bermain.
“MAMAH DATANG!!!” dengan otomatis Doyoung dan Taeyong bangkit dari posisi duduknya dan menghampiri suara yang barusan berteriak, itu ny. Lee.
Hari ini Ny. Lee sengaja datang disaat weekend, karena dia tau jikalau orang rumah akan berkumpul disaat seperti sekarang, sekaligus ingin membahas tentang acara 7 bulanan Nisya.
“Kenapa gak ngabarin aku kalo mau datang mah?” tanya Doyoung setelah mengambil alih kantongan besar yang sedaritadi di jinjing oleh Ny. Lee.
“Emang harus yah?”
“Gak sih, biar aku bisa jemput, daripada mamah sendirian kesini”
“Gpp, biar sekalian belajar mandiri. Oiya, Nisya sama Nancy mana?”
“Dibelakang mah” sahut Taeyong
“Terus Nayong?”
“Kebelakang juga, keknya udah capek main makanya langsung ke mommy nya” mamah mengangguk setuju lalu berakhir menuju dapur, dimana anak dan menantunya sedang ada disana sedang menyiapkan makan siang.
Taeyong dan Doyoung kembali fokus pada acara tv disiang hari ini, yang menampilkan kartun kesukaan Taeyong, Upin dan Ipin.
“Gak ada akhlak banget si Fizi ngatain Upin Ipin gak ada surga karena emaknya udah meninggal” gerutunya, berhasil membuat Doyoung terkekeh pelan. Satu hal baru yang Doyoung dapatkan dari sosok iparnya ini, yaitu suka mengomel disaat menonton sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Doyoung : Bunny Ice [Completed] (Telah Terbit)
Fiksi PenggemarTELAH DI TERBITKAN OLEH PEARL PUBLISHER 📍Tersedia di Shopee = pearbellis *** Apa jadinya jika pria cuek dan gadis cerewet bersatu? Apa bisa bertahan? Atau malah sebaliknya? Anisya adalah termasuk orang yang harus menyediakan kesabaran dalam jumlah...