Sudah sampai sini sudah follow belum?
Jangan lupa follow dulu. Harus! Hukumnya wajib kalo mau baca cerita aku!
Happy reading..
Perasaanku terhadap seseorang masih sama. Masih sama seperti dahulu ketika dia pertama kali mengunjungi rumah kakeknya. Aku masih ingat persis bagaimana anak laki-laki itu tersenyum padaku.
Ya, meskipun senyumannya itu ia tebarkan pada sembarang orang, tapi aku yakin, dia tulus memperlihatkan senyumnya padaku. Kotak. Aku suka sekali.
Dia imut dan lucu. Senang bertingkah aneh dan memiliki banyak teman. Tidak seperti diriku, penakut. Aku lebih suka melihatnya dari kejauhan, memperhatikan dia bermain bersama teman-temannya.
Aku terlalu takut diusir.
Dan sepertinya dia tidak mau berteman denganku.
"Kakek dia siapa?"
"Dia anak paman Jung."
"Jelek sekali."
Sialan. Ku kira anak itu baik, ternyata sama saja dengan yang lain. Menyebalkan. Tapi anehnya, kenapa aku masih tetap menyukainya?
Dia hanya menginap di rumah kakek Seokjin beberapa hari saja semasa liburan sekolahnya. Saat liburannya usai, diapun pulang. Itu adalah pertama kalinya aku merasakan kehilangan. Dua hari berlalu, aku semakin merindukan dia.
Aku berusaha hidup dengan normal, namun terkadang saat malam semakin larut aku malah dilanda insomnia dan terus memikirkan anak laki-laki itu.
Kata Yoongi Oppa, jika aku terus memikirkan seseorang, itu artinya aku punya dosa dengan orang itu.
Hei! Apakah terlihat jelek sama dengan dosa pada orang lain?
Ibu Peri, gunakanlah sihir ajaibmu untuk merubahku menjadi cantik, tolong!
Sampai dewasapun aku masih terlihat jelek. Jerawatku semakin banyak, rambutku semakin tak terkendali. Aku tidak tahu cara merawat diri. Ku lihat Yoongi Oppa, dia pria, tapi kulitnya putih mulus bak porselein membuatku iri sebenarnya.
Itu juga yang membuatku malas bersekolah. Aku akan menjadi bahan olokan teman-temanku yang menyebalkan. Lebih baik di rumah saja, kan? Daripada harus bertemu dan mendengarkan celotehan teman-teman yang nyatanya benar jika aku jelek.
Hingga pada hari senin larut malam aku mendengar suara berisik-berisik dari ruang tamu. Samar-samar. Aku tak peduli. Paling itu hanya kakek dan ayahku sedang bermain gaple (uno) aku hanya kembali melanjutkan tidurku yang sempat terganggu. Hingga aku terkejut saat melihat seorang pria yang baru saja memasuki kamar ini. Pemilik kamar yang sesungguhnya. Dia kembali.
Kim Taehyung.
Ya.
Dia tumbuh menjadi pria tampan dan mempesona.
"Kau sedang apa?"
"Hah? Oh. Tidak." Aku mengerjap beberapa kali. Lamunanku buyar begitu saja.
"Memikirkan aku?" Blushhh pipiku menghangat. Tepat sekali tebakannya.
"Benar memikirkanku?"
"TIDAK!" bantahku. Kusembunyikan wajahku yang merona.
Taehyung tertawa. Pasti dia menertawakan wajahku yang merah karena malu. Tolong hentikan! Suara ketawanya membuat telingaku sakit.
"Aku tahu kau sedang memikirkanku!" Tuh kan masih saja belum berhenti.
"Jangan menggodaku! Aku tidak memikirkanmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Girlfriend [√]
FanfictionJennie adalah wanita aneh yang mengaku masih gadis. Aku bertemu dengannya di kampung. Pelosok. Jauh sekali dari peradaban umat manusia. Dia buluk dan dekil. Sangat bau dan udik. Tapi kenapa aku berdebar saat pertama kali bertemu dengannya? Masa iya...