Apa yang akan kau lakukan jika semua fasilitas hidupmu di cabut? Mulai dari kartu kredit, kendaraan, alat komunikasi dan seluruh kemewahan yang sebelumnya kau nikmati sekarang tidak bisa lagi kau rasakan.
Itu yang terjadi pada Kim Taehyung. Jatuh miskin tanpa perencanaan.
Tapi Taehyung tidak bisa melakukan apa-apa selain menumpang di rumah kakeknya yang kaya raya. Namun kaya tidak menjamin kebahagiaan, bukan? Waktu bersama keluarga lebih mahal dibanding harga saham yang dibeli Kim Nam Joon untuk memeperkaya diri.
Suara ayam berkokok merangsek masuk ke dalam indera pendengaran Taehyung. Hawa dingin malam yang masih tertinggal membuatnya enggan segera bangun.
Sinar matahari mulai menelusup memasuki ruangan melalui celah-celah tirai. Menyentuh kulit wajah Taehyung yang mulus seperti pantat panci baru beli milik neneknya.
Jam berapa sekarang? Kenapa cepat sekali pagi. Rasanya baru lima menit Taehyung memejamkan mata. Atau dia yang terlalu nyaman merasakan hangat yang memeluk tubuhnya?
Apa? Hangat?
Taehyung beberapa kali mengerjapkan matanya, mencoba mengumpulkan sisa-sisa nyawanya yang berkeliaran kemana-mana. Ia hampir saja kehilangan kesadaran lagi saat mendapati sebuah rambut berada di wajahnya.
"AAAAAAAAA!!!!" Pekik Taehyung saat menyadari dirinya tengah memeluk Jennie yang masih tertidur memunggungi dirinya.
Bagaimana itu bisa terjadi?
Sontak Taehyung langsung saja bangun dan dengan memasang kuda-kuda ia waspada. Jennie mengerang kecil karena terganggu.
"Apa yang kau lakukan?!" Seru Taehyung dengan raut muka panik. Masih memasang kuda-kuda. Dan ia baru menyadari baju yang ia kenakan sekarang sudah tanggal. Sejak kapan?
"Ya! Kau apakan aku? Kenapa aku tidak memakai baju?!" Taehyung mencoba menutupi dadanya dengan kedua tangannya.
"Kau memperkosaku?!" Pertanyaan aneh.
"Apa?!" Pekik Rose tak kalah seru. Ia baru saja bangun mendengar keributan yang Taehyung buat.
Memang semalam apa yang terjadi? Rose malah dengan leluasa menguasai sofa bekas Taehyung.
"Berisik sekali. Aku masih mau tidur!" Jennie menjawab malas-malasan. Tuan putri buruk rupa ini sudah terbiasa bangun siang. Tidak suka diganggu apalagi dibangunkan.
Ketika para adik-adiknya sudah pergi ke sekolah. Jennie masih bermanja-ria bersama kasur yang bahkan bukan miliknya sendiri.
"Oh iya, aku harus ke sekolah." Kata Rose kemudian berlalu pergi tanpa menperdulikan dua orang yang mungkin sebentar lagi akan berperang.
Taehyung memandangi arah pergi Rose, setelah anak kecil itu hilang di balik pintu, atensinya kembali pada seonggok manusia tak berguna di atas ranjang king sizenya.
Pantas saja Jennie bersih kukuh tidak mau pindah kamar atau enyah sekalian. Kasur Taehyung seperti magic, jika sudah merebahkan diri di atasnya maka kau akan terjerat rasa nyaman yang membuatmu lupa segalanya.
Separah itukah?
"Jelaskan padaku apa yang terjadi!" Taehyung masih menuntut penjelasan.
"Semalam aku memperkosamu! Puas!" Jawab Jennie enteng.
Semalam aku memperkosamu.
Semalam aku memperkosamu.
Semalam aku memperkosamu.
Semalam aku memperkosamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Girlfriend [√]
FanfictionJennie adalah wanita aneh yang mengaku masih gadis. Aku bertemu dengannya di kampung. Pelosok. Jauh sekali dari peradaban umat manusia. Dia buluk dan dekil. Sangat bau dan udik. Tapi kenapa aku berdebar saat pertama kali bertemu dengannya? Masa iya...