Dari luar terlihat baik-baik saja, namun siapa sangka, di balik semua itu entah seberantakan apa jiwa manusia menyembunyikan sesuatu.
Jennie sangat pandai menyembunyikan lukanya. Trauma yang ia dapatkan waktu kecil cukup membuat batinnya tertekan dan terus dibayangi rasa takut.
Mungkin saudara-saudaranya tidak tahu seberapa besar luka yang gadis itu sembunyikan. Karena semua itu tertutup oleh sifat kekanakan yang Jennie perbuat.
Jennie hanya akan menunjukkan gerak gerik aneh dan segera bersembunyi di kala ketakutan itu menyerangnya.
Gadis itu mati-matian menyembunyikan luka itu dari kedua orang tuanya juga saudara-saudaranya. Tak mau menjadi beban lagi untuk ayahnya yang sudah sangat banyak beban lantaran kehidupan mereka yang prihatin.
Dan saat di pasar itu adalah pertama kalinya ia menunjukkan kelemahannya pada orang lain yang kebetulan orang lain itu adalah Kim Taehyung.
Cucu dari Kim Seokjin dan Kim Soojung yang sejak dulu Jennie sudah menaruh hati padanya.
Kala itu, Taehyung masih berumur sepuluh tahun. Ia berkunjung bersama ayah dan ibunya ke rumah kakeknya. Dan Jennie baru berumur lima tahun kala itu.
Rumah Jennie tepat di belakang rumah Seokjin. Rumah reyot yang siap ambruk jika angin puting beliung melewatinya.
Jarak rumah Jennie dengan rumah Seokjin hanya dibatasi dengan taman bunga warna-warni yang cukup luas yang dapat dinikmati keindahannya.
Jennie sering bermain-main disitu ketika menunggu si tampan incarannya, Kim Taehyung.
Namun gadis itu tak pernah berani mendekat, sekedar menatap atau memanggil Taehyung, Jennie tak berani. Ia sadar, dirinya buruk rupa, miskin, tidak cantik dan tidak menarik sama sekali.
Jennie mendapat kabar bahwa hari itu Taehyung akan pulang. Dan dia sangat sedih karena tak bisa melihat wajah tampan itu lagi.
Ia hanya memandangi kepergian Taehyung dan keluarganya dari kejauhan.
Pasti besok mereka datang lagi, kok. Ujar Jennie dalam hati dengan senyum getir.
Namun esok, lusa, dan hari-hari berikutnya. Taehyung tak pernah berkunjung lagi. Jennie sedih. Jampir kurang lebih lima belas tahun lamanya Jennie tak pernah melihat wajah tampan itu lagi.
Dan ketika baru-baru ini ia mendapat kabar dari Seokjin bahwa cucunya akan berkunjung, bahkan akan menginap di rumahnya, Jennie benar-benar senang. Ia hampir mengumpat untuk menunjukkan rasa bahagianya.
Namun kebahagiaan itu dengan segera lenyap dari wajah jelek Jennie. Jennie sadar. Untuk apa senang? Jennie bukan siapa-siapa Taehyung. Dan lagipula Taehyung pasti tidak kenal dengan Jennie.
Jadi Jennie putuskan untuk masa bodo. Seolah baru pertama kali ia bertemu dengan Taehyung, Jennie bersikap biasa-biasa saja. Semudah itukah Jennie menyingkirkan perasaan sukanya pada Taehyung?
Ya. Jangan lupakan sifat Jennie yang setara dengan Rose. Masih seperti anak kecil. Walau kenyataannya Jennie sudah bisa membuat anak kecil.
●●●
Waktu makan malam telah tiba, jangan terlalu sering melewatkan jadwal makan. Jika terus dibiarkan maka kau akan rasakan akibatnya.
Namun hal itu tidak berlaku bagi manusia pecinta kerja. Jackson contohnya. Ia tengah berkutat pada berkas-berkas yang besok harus dibawa saat rapat bersama Kim Nam Joon.
Pria itu kemudian meregangkan otot-ototnya. Menyandarkan punggungnya pada kursi kerjanya dan meletakkan lurus kakinya di atas meja. Jas yang sudah tak berada di tubuhnya membuat kesan sensual pada tubuhnya yang hanya dibalut kemeja putih yang pas badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Girlfriend [√]
FanficJennie adalah wanita aneh yang mengaku masih gadis. Aku bertemu dengannya di kampung. Pelosok. Jauh sekali dari peradaban umat manusia. Dia buluk dan dekil. Sangat bau dan udik. Tapi kenapa aku berdebar saat pertama kali bertemu dengannya? Masa iya...