[33]

2.2K 266 27
                                    

Sang surya mulai menelusup melalui tirai berwarna putih yang menghalangi jendela itu. Menghantarkan sinar hangat yang setiap makhluk hidup butuhkan.

Semalamam penuh gadis itu menangisi Taehyung. Kini pria yang ia tangisi tersenyum di hadapannya dengan perban di kepala dan jahitan di perutnya. Duduk bersandar di kasur rumah sakit. Dengan seragam khas rumah sakit dan wajah pucat orang sakit.

Ya. Taehyung sakit sekali.
Ia baru sadarkan diri setelah kritis semalaman. Untung saja operasinya berjalan dengan lancar dan fajar tadi, Taehyung membuka matanya dengan Jennie berada di sampingnya.

Kini pria itu tengah mengelus surai hitam legam milik Jennie.

Sembab nan bengkak menghiasi wajah gadis itu yang sedih. Jennie terus memegagi tangan Taehyung. Menggenggamnya erat dengan kedua tangannya.

Dewasa ternyata begitu sulit. Jennie tak inginkan dewasa jika seperti ini jadinya. Jennie ingin kembali ke masa kanak-kanak dan bermain sepuasnya. Tak perlu memikirkan ini dan itu. Hampir kehilangan orang yang ia sayangi, menangisi orang yang kapan saja bisa pergi darinya dengan tiba-tiba.

Jennie selalu takut akan satu hal. Takut jika Taehyung tak akan kembali lagi padanya.

Hampir saja nyawa pria itu hilang karna dirinya. Membuat Jennie merasa sedih dan bersalah. Semalam Jennie memaksa Seulgi untuk mengantarkannya kepada Taehyung.

Dan Seulgi sempat khawatir ketika Jennie akhirnya jatuh pingsan saat sampai di kamar dimana Taehyung dirawat. Jennie terlalu lelah dengan seluruh masalah yang ada.

Jimin ada di sana untuk mengurus semua keperluan Taehyung. Ia juga yang menemani Taehyung ketika pria itu dilarikan ke rumah sakit.

Dan ketika Jennie sadar setelah beberapa jam pingsan. Dokter memberi tahu bahwa gadis itu sedang stress berakibat pada janin yang ada di dalam perutnya bergejolak.

Seulgi dan Jimin yang mendengar itu sempat tak menyangka jika Jennie tengah berbadan dua. Gadis itu hanya diam seribu bahasa dengan pandangan kosong. Tak mengerti apa yang tengah dibicarakan dokter kepada Seulgi.

Siapa lagi pelakunya kalau bukan Taehyung? Seulgi mengumpat dalam hati. Bisa-bisanya pria itu mencuri start lebih dulu dengan menghamili gadis polos seperti Jennie?

Seulgi harus segera membuat program hamil bersama Jimin secepatnya. Ia tak mau kalah.

Tapi bukan itu masalahnya sekarang. Seulgi merasa prihatin dengan kondisi Jennie maupun Taehyung. Pasangan ini begitu banyak cobaan. Dan apakah ini semua adalah akhir dari perjuangan cinta mereka? Irene telah dipenjara. Wanita iblis itu tak akan mengganggu mereka lagi, bukan?

"Tae.."

"Hm?"

Jennie tatap kedua manik Taehyung begitu dalam. Menyiratkan sakit kepala yang begitu besar. Entahlah, Jennie kasihan pada Taehyung tapi ia juga kesal dengan pria itu.

Mempertahankan hubungannya sampai sejauh ini pasti sulit baginya. Apa Jennie salah telah berada di sisinya? Apa sebaiknya Jennie pergi saja? Tapi Jennie ingin serakah, Jennie sangat mencintai Taehyung. Sejak dulu kala sebelum ia mengenal skincare.

"Kau masukkan apa ke dalam perutku?" Pertanyaan itu lolos dari bibir cerinya.

"Ya?" Taehyung membola.

Sedikit banyak Jennie menangkap apa yang dibicarakan dokter kepada Seulgi tentang dirinya. Jennie tidak bodoh. Ia hanya perlu beberapa waktu lebih lama dari kebanyakan orang normal untuk mencerna sesuatu. Namun ia tanggap dan peka terhadap sesuatu menyangkut dirinya.

Perutnyapun selalu merasa mual dan semakin hari semakin membuncit meskipun saat ini masih belum begitu kentara.

"Kau masukkan apa ke dalam perutku?" Tanyanya sekali lagi.

My Annoying Girlfriend [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang