[25]

2.2K 242 3
                                    

"Kau lihat itu? Taehyung tak akan bisa apa-apa tanpa ayahnya."

Gadis itu hanya tertawa meremehkan ucapan pria ini.

"Kau bilang Taehyung tidak akan bisa apa-apa? Seharusnya kau yang buka matamu lebar-lebar. Kau iri padanya atas kesuksesannya sekarang ini, kan? Terus terang saja."

Kini pria itu kembali menyeringai. Iri bilang saja bos. Tapi, tunggu. Pria tampan ini tidak iri sedikitpun. Melainkan benci. Ya, benci pada keluarga itu yang pernah melupakan jasa orang tuanya yang ikut andil dalam kesuksesan keluarga Kim.

Dan juga, bukankah Taehyung mendapatkan kesuksesan yang sekarang ini memang dari orang tuanya? Bukan dari kerja kerasnya sendiri. Selalu pemikiran pria ini seperti itu. Selalu saja bekas supir pribadi Kim Taehyung itu kembali meremehkan usaha yang Taehyung lakukan.

"Aku yakin aku akan mendapatkan hati Taehyung lagi dan menikah dengannya." Gadis itu menyamankan posisinya di atas sofa mewah itu. Menaikkan satu kakinya di atas kaki yang lain.

"Ha ha ha." Sekarang giliran si pria yang tertawa mengejek. Gadis itu tak tahu diri. Terima saja jika Taehyung akan kembali menolaknya.

Tapi mohon maaf. Irene tak kenal yang namanya penolakan. Kalau perlu dia akan mengambil jalan pintas untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Tahu diri sedikitlah kau Bae.. Taehyung tidak akan melirikmu lagi. Apa kau lupa ada gadis tengik bersama dengannya." Gelas berisi wine di atas meja itu kini ia teguk hingga habis setengah. Menyeringai dalam diam.

"Jaga bicaramu tuan Jackson," Irene memutar bola matanya malas. Menatap pria yang duduk di seberangnya dengan penuh kekesalan.

"Kau bisa bantu aku?" Sudah Jackson katakan. Gadis di hadapannya ini tidak tahu diri. Sudah merendahkan dirinya pun ujung-ujungnya meminta bantuan. Ck, jika kau ingin meminta bantuan dari Jackson, kau harus membayarnya setimpal.

Life is feedback, baby.

Jackson mengangkat sebelah alisnya. Bantu? Bantu apa? Urusan Jackson sudah selesai sampai Kim Namjoon benar-benar mati.

"Bantu apa?" Tanyanya bingung.

"Bantu aku menyingkirkan gadis itu." Tak ada nada keraguan dari suara Irene. Hanya ada ambisi dalam sorot matanya yang tajam.

Seketika Jackson merinding. Aura dingin gadis yang ia sukai itu terasa menguarkan hawa dingin di sekelilingnya.

Ya. Benar.

Tanpa sepengetahuan Kim Taehyung, Jackson menyukai Irene ketika gadis itu masih menjadi kekasihnya. Sampai sekarangpun, masih.

Namun Irene tak pernah memandang Jackson sebagai seorang pria. Dia selalu menempatkan Jackson sebagai seorang kakak laki-laki yang bisa ia andalkan, sekaligus ia manfaatkan. Tentu saja. Jiwa liciknya tak pernah lengser sedikitpun.

Jackson akan menuruti semua keinginan Irene asalkan gadis itu bahagia dan tak pernah menjauhinya.

Melihat gadis yang ia cintai merasa bahagia sudah cukup membuat Jackson senang. Dirinya telah dibutakan oleh cinta.

Dan, Irene tahu betul bahwa dalang di balik kematian calon mertuanya yang selalu ia bangga banggakan hartanya itu adalah Jackson. Tetapi Irene malah mendukung perbuatan Jackson tersebut.

Memang. Boleh dikatakan kedua orang ini memiliki tujuan yang sama sehingga mereka bekerja sama untuk mendapatkan apa yang masing-masing mereka inginkan.

Kehancuran keluarga Kim dan kembalinya Taehyung ke pelukan Irene. Namun gadis yang entah dari mana asalnya itu muncul mengacaukan semuanya.

Gadis yang akhir-akhir ini menyita perhatian Bae Irene. Gadis yang selalu menjadi pusat perhatian Kim Taehyung. Karnanya Irene selalu diabaikan oleh pria itu.

My Annoying Girlfriend [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang