1. Be His Assistant/Housekeeper

10.6K 461 3
                                    

Kim Ha Neul POV

Kakak ku baru saja membuka restoran itu satu minggu yang lalu, belum juga banyak pelanggan yang datang, hanya ada segerombol pegawai kantoran yang tiba-tiba menggedor pintu jam 10 malam, meminta dimasakkan 100 buah nasi kotak dan harus diantar keesokan harinya tepat jam 7 pagi. Bahkan uang dari 100 buah nasih kotak itupun belum kami terima, lalu kenapa tiba-tiba restoran kakakku ini harus digusur seperti ini.

"Tanah yang kakak nona tempati adalah milik perusahaan properti Jung, dan karena perusahan sedang mengadakan pelebaran kantor jadi terpaksa restoran ini kami gusur. Kami punya bukti-bukti surat pembelian tanah ini dan surat itu asli. Kalian pasti telah ditipu oleh orang yang mengaku sebagai pemilik restoran ini sebelumnya."

Penjelasan dari perwakilan perusahaan properti itu jelas membuat kakakku menangis. Aku tau benar kakak ku menghabiskan seluruh tabungannya untuk membeli restoran itu, belum lagi ia juga meminjam uang di bank untuk menghidupi kedua anak kembarnya yang masih balita. Aku hanya bisa memeluk kakakku sambil berusaha bernegosiasi dengan perwakilan dari perusahaan itu. Meminta mereka menunda penggusuran restoran tempat kami tinggal sampai kami menemukan tempat tinggal baru.

"Ma'af sekali, proyek perluasan kantor sudah harus selesai dalam bulan ini, dan kami bisa dipecat jika menunda-nunda hal ini. Bukannya tidak mau membantu, kami juga sedang dalam keadaan terdesak. Sebenarnya proyek ini harus sudah di kerjakan sejak 2 bulan yang lalu, tapi petugas yang memegang tanggung jawab terhadap proyek ini tiba-tiba saja menghilang. Mereka kabur membawa uang perusahaan dan pemilik perusahaan benar-benar marah sekarang. Kami benar-benar minta ma'af karena tidak bisa membantu, tolong pengertiannya karena kami juga sedang dalam masalah."

Aku hanya bisa menunduk lesu sedangkan kakakku masih saja menangis. Apa yang bisa kulakukan untuknya? Aku bahkan baru saja lulus SMA.

"Kalau begitu bisa beri kami waktu 3 hari? Setidaknya kami ingin melaporkan kasus penipuan penjualan restoran ini pada polisi, lalu mencari tempat tinggal baru. Kakak ku....tidak memiliki suami, tapi dia punya dua anak yang harus diurus, jadi.....bisa tolong beri kami waktu 3 hari saja sampai kami menemukan tempat tinggal baru."

Untungnya permintaanku tadi mau mereka terima, tapi tentu saja masalah tak selesai sampai disitu. Sekarang kami harus mencari tempat tinggal baru karena rumah yang kami punya dulu telah dijual untuk mencukupi uang membeli restoran ini, dan yang jelas tak ada uang yang bersisa dalam tabungan kakakku. Melihat kakakku yang masih menangis sambil memeluk kedua anaknya benar-benar membuatku tidak tahan. Aku hanya berjalan keluar restoran dan duduk menenangkan diri di kursi depan, berusaha mencari solusi.

"Aku bisa saja menggunakan uang itu. Lagipula uang itu cukup untuk membeli sebuah toko kecil untuk kakakku dan juga tempat tinggal, tapi kakak pasti sangat marah kalau sampai aku menggunakan uang itu. lalu aku harus bagaimana?"

"Kau punya tabungan?"

"Tentu saja, uang yang kudapat dari beasiswa prestasi dan segala olimpiade yang pernah ku menangkan ku simpan semuanya di bank, lagipula aku juga dapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Universitas Korea jurusan Kedokteran dan uangnya sudah ditransfer ke tabunganku jadi.....

"....."

"....."

"Anda siapa??"  Tanyaku heran. Sejak kapan pria ini duduk di samping ku? Dan siapa dia seenaknya bertanya seperti itu.

"Aku pemilik...bukan, aku mau bayar uang 100 buah nasi kotak 2 hari yang lalu. Pegawai Ku... bukan, maksudku rekan kerjaku bilang mereka memesan nasi kotak itu disini."

"Oh. Tunggu sebentar, aku panggil kakak ku dulu." Aku segera masuk bersama pria itu. memanggil kakakku yang wajahnya kelihatan sembab karena terus-terusan menangis, ia bahkan masih sibuk menghapus air matanya sambil menghitung total biaya nasi kotak itu. Meninggalkan kakakku dan pria tadi, aku menemani kedua keponakanku yang tampak senang menggigit mainan plastik di depan mereka. Memandang keduanya dengan pandangan kasihan dan berdo'a dalam hati semoga kedua keponakanku ini selalu sehat dan masalah yang terjadi sekarang bisa selesai dengan cepat.

CEO and I (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang