Ha Neul meraih tangan Taek Won dan mereka berkeliling tanpa bicara.
Taek Won terlalu senang sampai lupa apa yang tadi ia tanyakan tadi. Pria itu diam-diam memotret genggaman tangan mereka dan mengirimkannya ke grup obrolan para bodyguard serta asistennya.
'Dasar tukang pamer'
Itulah jawaban yang dia dapat, kecuali Jimin yang mengirimkan stiker tersenyum.
Mereka beristirahat di salah rumah kosong yang ada di sana. Dan Taek Won mendadak ingat tentang wanita yang ia pikir di salah sangkahi oleh Ha Neul.
"Dia adik dari rekan kerja ku di perusahaan IT. Orang tuanya sudah meninggal dan kakaknya sekarang sedang mengikuti wajib militer, aku menggantikannya menjaga gadis itu sampai dia kembali." Jelas Taek Won tanpa diminta oleh Ha Neul.
Gadis itu hanya berdiri dengan canggung sambil memperhatikan pemandangan di sekitarnya. Ia tidak menyangka kalau Taek Won akan membahas hal itu.
"Aku sudah menganggapnya dan memperlakukannya seperti adik perempuanku sendiri." Taek Won lagi-lagi memberikan penjelasan yang kembali ditanggapi kebisuan Ha Neul.
Benarkah??
"Aku hanya sesekali saja bertemu dengannya dan aku tidak pernah mengirim pesan lebih dulu. Aku hanya melakukan hal itu padamu."
....Oke.
"Aku rasa gadis itu menyukaimu." Ha Neul memberikan komentar singkat.
"Tapi aku tidak punya....
"Dia cantik, sangat cantik sampai membuatku iri. Anak kuliahan yang sepertinya juga sangat ramah dan populer. Juga...sepertinya statusnya setara denganmu. Kenapa kau tidak memilihnya menjadi kekasihmu saja?" Ha Neul menyarankan hal yang jelas membuat Taek Won mendadak kesal.
"Bukankah aku yang harusnya marah sekarang?" Taek Won menarik nafas dalam. "Kalian pakai baju couple, seharian bersama, makan, jalan, belanja, bahkan berfoto bersama. Apa kau tidak berpikir kalau aku akan cemburu? Kau....tunggu dulu....
Taek won menyadari sesuatu yang membuat wajah kesalnya berubah jadi senyum senang. "Kau....cemburu! Kau...cemburu denganku dan gadis itu. Iya kan?. Itu sebabnya raut wajahmu cemberut begitu."
"......" Siapa bilang aku cemburu.
"Aku hanya mau bilang kalau kalian terlihat sangat serasi. Kau bahkan tidak takut paparazi menyebar foto kalian berdua. Itu membuktikan kalau kau nyaman dengan gadis itu dan tidak keberatan memiliki gosip dengannya. Beda denganku yang harus bersembunyi di rumah."
Kemarahan Taek Won yang tadi terus ia tahan berlahan meningkat. "Kau sendiri yang melarang ku mempublikasikan hubungan kita. Kau tau aku sangat menyukaimu, jadi jangan memaksaku untuk marah karena hal sepele ini."
Kau kan sudah marah. Dasar pemarah!
"Bagaimana menurutmu?" Ha Neul menunjukkan lembaran foto yang tadi sempat di berikan Taek Yon padanya. "Aku baru sadar kalau aku dan Dong Ho oppa juga terlihat sera....
"YAA!!!" Taek Won akhirnya berteriak marah. Ia mengambil foto-foto di tangan Ha Neul lalu merobeknya di depan gadis itu. "Hanya aku yang serasi denganmu!" Ucap pria itu kesal.
Pencemburu!
Ha Neul meraih jemari Taek Won lalu menggenggamnya. "Jangan samakan dirimu dan Dong Ho oppa. Percayalah, kau pria pertama yang ku izinkan menggenggam tanganku."
"......"
"Aku sering melihat tempat ini menjadi lokasi syuting adegan romantis, jangan merusak khayalanku yang juga ingin punya kenangan romantis di sini....ehmmm....denganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO and I (END)
RomancePersoal jatuh cinta, jodoh dan takdir tak hanya berlangsung oleh kebetulan belaka. Memang benar istilah cinta butuh perjuangan, butuh kesabaran dan butuh petunjuk arah dan kerelaan hati agar bisa menyatu. Sama seperti perjuangan CEO dingin Jung Taek...