Taek Won menemani Ha Neul melihat pengumuman kelulusan di Universitas Negeri Seoul.
Yah, Gadis yang minggu kemarin terang-terangan melamarnya itu akhirnya ia izinkan ikut ujian masuk kedokteran di UNS dan tentu saja Ha Neul lulus. Terlihat dari nama gadis itu berada paling atas di papan pengumuman. Sebenarnya mereka bisa melihat pengumuman melalui jejaring sosial, tapi jarang-jarang Taek Won punya kesempatan jalan dengan kekasihnya itu.
"Aku yang lulus, kenapa kau yang senyum-senyum?" Tanya Ha Neul heran.
Taek Won masih dengan senyum tampannya, menoleh kearah kirinya dimana Ji Min menghela nafas dengan raut wajah kecewa. "Dia juga lulus." Ucap Tek Won bangga.
Ji Min tak mampu berkata apapun dan hanya menatap papan pengumuman dengan tatapan nanar. Kalau saja Taek Won tidak menugaskannya untuk menjaga Ha Neul 24 jam dan sampai memaksanya ikut ujian masuk. Ia bersumpah tidak akan pernah mau masuk kuliah. Apalagi jurusan kedokteran.
"Tenang saja!" Taek Won menepuk bahu anak laki-laki yang sudah dianggapnya seperti adiknya itu. "Aku bisa mengajarimu apapun, bahkan masalah kedokteran, kau juga bisa belajar berdua dengan Ha Neul dimana pun dan kapanpun. Sekarang, aku percaya padamu, hahahahaa~"
"....."
Sepertinya pria ini jadi gila setelah Ha Neul mengikatnya dengan sebuah cincin.
"Apa kalian ingin aku mengantarkan kalian berkeliling. Sungguh aku tak keberatan sama sekali, iku sering dipanggil kesini sebagai motivator."
Ha Neul menggeleng. "Sebaiknya kita segera ke restoran yang di pesan Hae Jin oppa. Kita perlu membicarakan pesta kejutan besok."
Taek Won mengangguk setuju, ia berjalan dan dengan santainya menggenggam tangan gadis itu mengabaikan Ji Min yang hanya menghela nafas dalam. Sampai di mobil, Taek Won malah berperilaku bak supir, membukakan pintu mobil untuk Ha Neul dan juga Ji Min dan masih dengan senyum bodohnya menyupir sambil bersenandung riang.
"Besok, aku akan membelikan mobil. Jadi kalau aku tak sempat mengantarkan kalian ke kampus. Kalian bisa pergi berdua."
"....."
"....."
"Ah...kalian juga butuh ponsel baru yang lebih canggih. Aku akan menyuruh salah satu pegawai IT ku untuk memodifikasi ponsel itu, menambahkan beberapa aplikasi. Jadi seandainya aku di luar kota atau ke luar negeri. Aku tetap bisa mengontrol keberadaan kalian. Kalian dilarang mematikan ponsel, menolak panggilan ku dan di larang keras mengabaikan pesan ku."
"......" Ha Neul mengeluh dalam hati. Dasar posesif !
Sementara Ji Min mengumpat dalam hatinya. Sial! Seharusnya aku tidak setuju untuk kuliah.
Taek Won menatap Ji Min dari kaca spionnya. "Kalian di izinkan punya banyak teman, di izinkan untuk jalan dan makan bersama. Tapi harus ingat, saat aku menyuruh kalian pulang. Kalian harus pulang tepat waktu."
Ji Min dan Ha Neul menyadari kalimat itu di tujukan untuk keduanya, karena keduanya tidak punya teman yang seumuran dengan mereka.
"Aku sudah membelikan pakaian untuk kalian dan sudah di letakkan di rumah. Aku tidak mau orang menilai buruk penampilan kalian, jadi jangan membiarkan pakaian-pakaian itu hanya menggantung di lemari."
"Dan satu lagi. Jangan terlalu menarik perhatian lawan jenis. Kalian berdua sudah punya pacar."
"......" Ji Min dan Ha Neul spontan melirik ke arah kaca spion mobil. Seorang pria dewasa menatap mereka dengan mata penuh ancaman yang jelas membuat nyali keduanya ciut.
🌺🌺
Sesampainya di restoran yang memang hanya berjarak 10 menit dari kampus, mereka mendapati Hae Jin, Sang Hyuk, Yong Guk dan juga si kembar sedang menikmati 3 mangkuk besar patbingsu, dan tentu bukan itu saja, ada begitu banyak cupcake di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO and I (END)
RomansaPersoal jatuh cinta, jodoh dan takdir tak hanya berlangsung oleh kebetulan belaka. Memang benar istilah cinta butuh perjuangan, butuh kesabaran dan butuh petunjuk arah dan kerelaan hati agar bisa menyatu. Sama seperti perjuangan CEO dingin Jung Taek...