Ha Neul berniat memasak makan malam untuk Taek Won. Dan demi berbaikan dengan pria itu, ia sengaja membeli beberapa bahan ekstra untuk membuat cake. Tapi begitu membuka pintu apartemen, ia malah mendapati suara tawa seorang wanita.

"....."
Suasana menyebalkan apa yang ia lihat sekarang. Taek Won, pria yang marah padanya tadi, malah terlihat tersenyum malu.
Apa aku tidak salah lihat?Gadis di depannya terlihat terus menggodanya dan ah, Ha Neul ingat gadis itu. Dia adalah gadis si penjual boneka di Gapyeong.
Ji Min lah yang menyadari kedatangan Ha Neul, lalu menyikut bahu Taek Won. Tapi reaksi pria itu sungguh diluar dugaan, entah ia masih marah atau memang sengaja mengabaikan Ha Neul, yang pasti tak ada senyum lebar yang menyambutnya, pria itu bahkan berhenti bicara dan malah terlihat sibuk memainkan ponsel.
"Ah. Apa kau ingin memasak makan malam?" Tanya Sang Hyuk ramah. Ia segera meminta ma'af pada Ha Neul dan mengatakan kalau gadis yang tadi tertawa bersama Taek Won baru saja membuatkan makanan kesukaan pria itu.
Jadi....dia juga bisa makan masakan wanita lain?
Gadis itu berdiri dan menghampiri Ha Neul sambil tersenyum. "Jadi kau gadis yang di iklan bersama oppa kan? Kau...terlihat sedikit berbeda, aku hampir tak mengenalinya. Taek Won oppa bilang kalau kau bekerja dengannya. Tadinya ku pikir hanya karyawan biasa, ternyata lebih spesial ya, Oppa"
Gadis itu menggoda Taek Won, tapi pria itu tak memberi respon.
Ha Neul melirik ke arah Taek Won sambil bertanya bagaimana keadaan si kembar. Tapi ia malah mendapat sindiran dari pria itu.
"Entah itu keponakan atau anak siapa, ibu dan bibinya malah sibuk diluar, bersenang-senang dengan pria lajang."
"....."
"Mmmm....." Sang Hyuk kembali merasa tidak enak. "Tadi mereka sempat menangis sebentar, bertanya kalian kemana, tapi setelah itu mereka asyik bermain dan sekarang ada di kamar Taek Won." Jelas pria itu.
"Ji Min oppa, bisa bantu bawa si kembar ke apartemen." Pinta Ha Neul sambil tersenyum. Ji Min yang berada disamping Taek Won segera menoleh kearah bosnya itu untuk meminta persetujuan, tapi karena Taek Won tak kunjung merespon ia akhirnya segera pergi ke kamar dan membawa si kembar.
"Bukankah kalian tadi bilang mau main ke taman bermain bersama imo" Tiba-tiba gadis tadi mendekati keponakan Ha Neul.
"Imo, apa imo sedang sakit?" Won Bin malah berjalan kearah Ha Neul. Woo Bin yang berada dipelukan Ji Min segera meminta turun dan kemudian juga berjalan mendekati Ha Neul dan memeluk imonya itu.
"Kalian ingin jalan-jalan?" Tanya Ha Neul dengan penuh sayang. "Tapi imo tidak bisa menemani kalian sekarang, imo sedikit lelah dan sakit perut. Tidak apa-apa kan kalau kalian....
"Kami mau bersama imo." Ucap si kembar kompak memotong perkataan Ha Neul.
"Kenapa kau bisa sakit?" Kali ini Taek Won yang bertanya, ia sedikit terkejut melihat wajah Ha Neul yang pucat.
Tapi bukannya menjawab, Ha Neul malah bicara pada Eun Hyo. "Terima kasih sudah menggantikan tugasku memasak." Setelah mengatakan hal itu, Ha Neul keluar apartemen membawa si kembar.
"Kenapa dia bisa sakit?" Tanya Taek Won pada Dong Ho. "Kalian kemana saja seharian ini? Kenapa hyung tidak membawa ponsel? Sengaja ingin membuatku kesal sengaja ingin membuatku cemburu?"
Dong Ho hanya tersenyum sambil menelan ludah. "Ponselku di carger waktu kalian bertengkar pagi tadi. Dan aku hanya menemaninya makan sambil menceritakan kegilaan mu padanya sampai akhirnya Ha Neul memutuskan untuk bicara baik-baik denganmu dan kami pulang mendapati ratusan apel memenuhi apartemen atas. Dia sungguh merasa terharuhingga akhirnya memutuskan membagi-bagikan apel-apel itu pada tetangga. Kami kembali keluar untuk membeli bahan makanan kesukaanmu lalu.....kau tau apa yang terjadi selanjutnya." Jelas Dong Ho panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO and I (END)
RomancePersoal jatuh cinta, jodoh dan takdir tak hanya berlangsung oleh kebetulan belaka. Memang benar istilah cinta butuh perjuangan, butuh kesabaran dan butuh petunjuk arah dan kerelaan hati agar bisa menyatu. Sama seperti perjuangan CEO dingin Jung Taek...