10. The Other Side

2.9K 328 0
                                    

"Sudah puas bermain nona Black Paper?"

Sapaan itu menyambut Ha Neul ketika membuka pintu apartemen Taek Won. Pria itu menyapanya dengan senyum yang terlalu ramah.

Ha Neul menyunggingkan senyumnya dan balik menyapa, ia tidak takut pada pria itu. "Hi....Mr. White paper."

Senyum menghilang diwajah Taek Won digantikan dengan wajah dingin menakutkan yang berhasil membuat Ha Neul terdiam di tempat, ia tak berani melangkah masuk ke dalam apartemen pria itu.

Tiba-tiba suara tangisan terdengar dari arah dapur. Ha Neul langsung merinding dan menatap Taek Won horror.

"Keponakan ku....Kau.....

"Mau sampai kapan kalian berdua berdiri disitu? Si kembar sudah tidak sabar untuk makan." Suara Ha Na menyadarkan keduanya.

Ha Neul menoleh kearah kakaknya yang sedang berdiri sambil memegang pisau.

"Kakak! Apa yang sedang kau lakukan disini?"

Ha Na menatap adiknya itu dengan pandangan datar. "Tentu saja menyelamatkan kita dari kehilangan uang dan tempat tinggal adik ku sayang."

Benarkah? "Jadi kenapa aku tidak tau kalau kakak bisa masak?"

"Oh, ayolah. Apa kau tidak mendengar tangisan mereka. Kakak mu ini sudah mencobanya dan menerima bermacam-macam ratapan pedas nan menyayat hati, sementara kau menghilang sejak pagi."

Ha Neul menatap kakaknya dengan pandangan miris. Suasana yang tadinya tegang berlahan menjadi lebih terkendali.

Mengambil pisau dari tangan kakaknya, Ha Neul beranjak menuju dapur dan menatap prihatin pada kuali gosong yang tergeletak di tempat cucian piring, menggeleng tidak percaya ketika melihat kulkas penuh bahan makanan yang ia tinggalkan pagi tadi sekarang telah kosong. Entah kemana perginya daging dan sayur stok satu minggu itu.

Bukankah aku baru pergi setengah hari? Bagaimana ini bisa terjadi.

Ha Neul berbalik dan menarik nafas dalam, lalu menatap kakaknya dan Taek Won serta si kembar secara bergantian. "Bagaimana kalau kita pindah ke apartemen atas. Aku akan memasak, sementara kalian berdua hibur si kembar dengan mengajak mereka ke mini market terdekat. Mereka diizinkan untuk makan ice cream coklat sepuasnya hari ini. Kalian bisa kembali setengah jam lagi."

Dan tanpa banyak komentar, si kembar sudah dibawa pergi oleh kedua orang itu, sementara Ha Neul naik menuju apartemen kakaknya dan mulai memasak.

 
                            🌺🌺
 

Ha Neul baru saja kembali dari membereskan kekacauan yang dibuat Ha Na di dapur milik Taek Won, ketika mendengar suara tawa si kembar. Ia sempat melihat ke arah kamar kakaknya dan mendapati Ha Na sedang membacakan cerita bergambar sementara Taek Won memperagakan adegan cerita yang di baca Ha Na. Sungguh pemandangan yang berlahan-lahan membuat Ha Neul mau tidak mau iri pada kakaknya.

Benar-benar seperti keluarga.

Tak mau menjadi perusak suasana, akhirnya Ha Neul memutuskan untuk mengganti pakaiannya dengan hoodie dan celana olahraga, mengambil kantong sampah dan kembali keluar apartemen.

Ha Na menyadari kepergian adiknya, ia bicara pada Taek Won. "Kau tau?! Biasanya dia baru kembali besok pagi."

Taek Won menoleh kearah Ha Na, tak memberi tanggapan apapun. Ia tau tadi Ha Neul memperhatikan mereka dari luar kamar.

"Adik ku itu....benar-benar tak bisa mengeluh dan selalu memikirkan sesuatu dari sudut pandang orang lain. Sering salah mengartikan sesuatu, ia bisa saja pintar dan bodoh disaat yang bersamaan. Tipe orang yang pantang menyerah menghadapi tantangan, tapi pasrah menerima keadaan. Benar-benar menyedihkan!"

CEO and I (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang