Taek Won langsung ketakutan ketika Ji Min memberitahunya kalau Ha Neul telah salah paham dan mengira bahwa pria itu Gay.
Ia langsung menelepon Ha Neul tapi gadis itu mengabaikan panggilan teleponnya, Ha Neul juga tak membalas pesan dari Taek Won dan gadis itu juga tidak pulang ke apartemen.
Begitu Taek Won mencarinya di dorm, teman-teman Ha Neul mengatakan kalau gadis itu tidak pulang ke sana sejak kemarin.
Pria yang putus asa itu kini hanya mengutuk orang gila yang meng-upload video pertengkaran antara Taek Won dan Dong Ho di internet.
"......"
Eun Wu menutup pintu dorm ketika Taek Won pergi. Anak laki-laki itu berbalik dan menatap Ha Neul yang baru saja melintas membawa 2 bungkus keripik kentang.
Dormnya bersebelahan dengan dorm milik Sin Bi. Para gadis itu sekarang sedang main game online di dormnya sambil membuat dorm itu berantakan. Ia yang sebenarnya clean freak ini tak bisa mengatakan apapun lagi dan sibuk memungut sampah bungkusan makanan yang berserakan di lantai.
Anak laki-laki itu menatap ketiga temannya itu dengan sedikit frustasi. Kenapa tiap ada masalah, meraka harus pergi ke tempatnya dan membuat dormnya jadi super berantakan. Dan kenapa juga dia tidak bisa menolak. "Hei!! Tolong jangan makan di sana! Itu karpet bulu kesayanganku!"
Eun Bi hanya menatap Eun Wu sekilas, tak begitu peduli akan keluhan yang sudah sangat biasa ia dengar itu. Di antara mereka berempat, Eun Wu adalah teman yang sangat cinta kebersihan. Meski biasanya anak laki-laki jauh lebih pengotor di banding anak perempuan, tapi temannya yang satu ini adalah makhluk super bersih yang pernah ia kenal.
"Kau kan tinggal membersihkannya lagi."
"....."
Eun Wu berganti menatap Ha Neul yang sedang membantu Sin Bi memenangkan pertarungan di game online. Sekarang bahkan laptop dan komputer kesayangannya di kuasai kedua gadis itu. "Kapan kau berencana pulang? Kasihan itu calon suami mu, raut wajahnya tadi benar-benar buruk."
Ha Neul tidak peduli. "Salahnya sendiri kenapa tidak mengabariku kalau dia sudah kembali ke Korea. Dia juga sepertinya sering berbohong akhir-akhir ini, dia juga mengabaikan pesan yang ku kirim. Sekarang rasakan betapa tidak enaknya diabaikan."
"....."
Itulah kenapa Eun Wu belum berniat punya pacar. Wanita itu ketika marah benar-benar mengerikan. "Awalnya aku pikir kau marah karena rumor dan video gay itu. Aku cukup lega ternyata alasanmu marah berbeda 180 derajat."
"Aku bahkan berharap kalian putus, jadi kita berempat menyandang status jomblo semua, hahahaha~" Ucapan Sin Bi itu sontak membuat Eun Wu, Ha Neul dan Eun Bi menoleh ke arahnya
"......"
"......"
"......" Do'a mu kok jelek sekali teman.
Ha Neul sama sekali tidak peduli dengan rumor gay itu. Ia sudah mendengar rumor itu bahkan sebelum mereka pacaran. Gadis itu tau jelas bahwa ucapan Taek Won dalam video itu di tujukan untuk Ha Neul dan Dong Ho. Pria itu jelas sangat cemburu melihat poster yang tertempel di dinding toko perhiasan itu.
Ha Neul tersenyum sendiri mengingat video itu. Ia bahkan sampai menontonnya 3 kali setelah pergi dari cafetaria meninggalkan Ji Min yang ketakutan. Gadis itu tertawa terbahak-bahak. Ia jadi punya kesempatan membalas Taek Won dan mengabaikan pria itu.
"Kalian mau taruhan tidak? Ayo main game, yang kalah harus setuju bekerja di klinik ku."
Eun Bi dan Sin Bi langsung menolak, mereka baru-baru ini saja menyukai game online dan tertarik memainkannya. Mereka tau kalau mereka jelas akan kalah. Eun Wu sedikit tertarik dan berpikir dengan taruhan yang lebih besar. Ia yakin ia akan menang. Sayangnya anak laki-laki itu tidak pernah tau kalau Ha Neul jauh lebih jago darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO and I (END)
RomancePersoal jatuh cinta, jodoh dan takdir tak hanya berlangsung oleh kebetulan belaka. Memang benar istilah cinta butuh perjuangan, butuh kesabaran dan butuh petunjuk arah dan kerelaan hati agar bisa menyatu. Sama seperti perjuangan CEO dingin Jung Taek...