19. Guide

2.6K 283 2
                                    

Ha Neul merenung menatap hujan yang tak kunjung berhenti sejak malam. Gadis itu mulai merasa bosan terkurung dikamar hotel selama seminggu ini. Karena Taek Won benar-benar sibuk. Ha Neul bahkan tak tau kapan pria itu tidur. Ia hanya kembali ke kamar hotel untuk mandi dan sarapan pagi, sisanya pria itu pasti sibuk diluar. 

"Aku tak keberatan menemanimu jalan-jalan." Dong Ho berkata sambil menatap Ha Neul dengan pandangan kasihan.

"Dan aku tak keberatan menemani si kembar sendirian." Sang Hyuk ikut berkomentar. Ia sejak pagi tadi sudah setia menemani si kembar mandi, bahkan sudah mengajak mereka makan diluar. "Aku tau kau bosan setengah mati," sambung pria itu.

Dong Ho menatap Ha Neul yang masih tak beranjak dari sisi jendela hotel. Ia mendekati gadis itu sambil tersenyum. "Bagaimana kalau aku menjadi guide saja untuk hari ini, destinasinya adalah semua tempat yang dikunjungi Taek Won. Ku jamin, Taek Won tak kan tau kalau kita mengikuti kegiatannya dan dia tak kan marah padamu karena keluar dari hotel, karena dia sudah memberiku izin menemanimu ke manapun."

Ha Neul melirik sekilas dan mulai tertarik. Tapi hujan deras justru akan menghalangi rencana itu.

"Kau tenang saja, kegiatan Taek Won hari ini semuanya di dalam ruangan."

Ha Neul tersenyum dan berkata 'oke'. Dan jadilah mereka berdua memulai tour mendadak itu. Sementara si kembar menikmati waktu mereka bermain tebak-tebakan dengan Sang Hyuk.

Jam 09.30 di Restoran Kari

"Kenapa dia tak memesan apapun?" Tanya Ha Neul penasaran.

Dong Ho tak bisa menahan senyum melihat penampilan mereka berdua dari kaca restoran. Mereka duduk di sudut yang agak tersembunyi namun bisa melihat Taek Won yang sedang ada pertemuan dengan jelas. Dibilang penguntit, mereka malah terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang menikmati sarapan. Ha Neul dengan tubuh mungilnya, memakai hoodie dengan warnah pink pastel, sementara Dong Ho juga memakai pakaian yang sewarna dengan gadis itu.

"Taek Won tak suka kari, dan dia sangat benci makanan pedas." Jelas Dong Ho.

Ha Neul tersenyum mengingat kejadian di restoran teokkboki dulu, Taek Won nekat memakan makanan pedas itu bersamanya yang berakhir dengan pria itu masuk Rumah Sakit.

"Kau suka makanan pedas?" Tanya Dong Ho dan Ha Neul mengangguk.

"Obat anti depresi." Jawab gadis itu masih dengan senyum mengembang, membuat Dong Ho sedikit heran namun tak bertanya apapun.

"Minimal kan dia pesan minuman, dia hanya makan 2 potong roti tawar pagi tadi dan minum satu gelas susu coklat. Ini sudah hampir jam sepuluh, apa dia tidak kelaparan? Bagaimana kalau dia mendadak sakit maag?" Ha Neul terus memperhatikan Taek Won yang sedang membaca setumpuk laporan dengan sangat fokus.

Dong Ho yang sedang memesan makanan untuk gadis itu mau tak mau kembali tersenyum. Kalau Taek Won tau, Ha Neul sebegitu perhatian padanya, mungkin pria itu sudah terbang ke langit saking bahagianya. Taek Won biasanya selalu mengeluh Ha Neul kurang memperhatikan pria itu. "Ada Taek Yon disampingnya, dia tidak akan kelaparan." Ucap Dong Ho yang membuat Ha Neul penasaran.

Dong Ho kembali menjelaskan. "Dulu sebelum bekerja dengan Taek Won, Taek Yon bekerja di restoran ternama. Dia itu ahlinya memasak dan karena itu jugalah yang membuat Taek Won mau memperkerjakan Taek Yon. Kau perhatikan tas ransel hitam di samping Taek Won itu. Didalamnya bukan dokumen penting atau laptop. Isinya kotak bekal makan siang yang dibuat khusus oleh Taek Yon di dapur hotel, sarapan yang kita makan pagi tadi juga buatan pria itu."

Ha Neul menatap tak percaya pada Taek Yon sementara Dong Ho masih menjelaskan. "Taek Won sangat suka makanan manis, dia minta dibuatkan bubur kacang merah dan roti isi coklat pagi tadi. Nah lihat itu!" Tunjuk Dong Ho ke arah meja Taek Won. Tepat ketika rekan bisnis Taek Won keluar meninggalkan restoran. Pria itu meminta Taek Yon mengeluarkan kotak bekal makan siang yang isinya bubur kacang merah. Taek Won terlihat sangat senang memakan bubur itu yang membuat Ha Neul bergumam bahwa ia akan belajar dari Taek Yon bagaimana cara membuatnya.

CEO and I (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang