"Kenapa...kita ada disini?"
"Kau bilang benci ada di apartemen kan!"
"Jadi...karena itu kita kesini??"
"....." Pria yang berdiri di sampingnya itu tidak menjawab.
Ha Neul menarik nafas kesal. Minggu, seharusnya menjadi hari libur kerja yang ia nantikan, tapi Taek Won malah seenaknya mengetuk pintu apartemen kakaknya, bermain dengan kedua keponakan kembarnya bahkan tertidur di kamar kakaknya itu sampai menjelang makan malam.
Begitu bangun, pria itu berkata bahwa ia ingin main di taman bermain.
"Ini sudah jam setengah 11 malam, kau tau, taman bermain sudah tutup jadi tak ada gunanya...
Tiba-tiba seluruh lampu di taman bermain menyala, dan semua permainan ikut menyala.
"Uang selalu bisa digunakan dalam kondisi apapun, dimana pun dan kapanpun. Nah, bagaimana kalau kita naik yang itu."
"....."
Taek Won menarik tangan Ha Neul yang mau tidak mau terpaksa mengikuti pria itu.
"Selain komik dan game online, kau juga suka taman bermain ya?" Tanya Ha Neul lagi. Taek Won kembali diam tak memberi respon dan setelah bosan menaiki kuda yang terus berputar itu, ia kembali menarik tangan Ha Neul dan mengajak gadis itu menuju rumah hantu yang langsung ditolak mentah-mentah oleh gadis itu.
"Mereka kan tidak nyata." Taek Won masih menarik tangan Ha Neul.
"Bagimu. Tapi kalau kau bisa melihat mereka dengan mata kepalamu sendiri ku jamin kau tak kan pernah mau bermain dengan hal-hal seperti ini." Kali ini Ha Neul yang menarik tangan Taek Won dan mengajaknya pergi dari situ.
"Padahal aku sudah buatkan ice cream coklat tadi pagi." Ha Neul berkata sambil menatap ice cream coklat yang berhasil masuk separuhnya kedalam mulut Taek Won. Mereka baru saja selesai mengelilingi taman bermain dan memainkan semua permainan yang ada di taman itu kecuali rumah hantu yang sengaja Ha Neul lewatkan.
Mendengar perkataan Ha Neul, Taek Won tiba-tiba melempar ice cream di tangannya ke kotak sampah dan segera mengajak Ha Neul pulang.
"Kan tidak perlu sampai dibuang seperti itu." Komentar Ha Neul sambil mengikuti Taek Won.
"Lalu sisanya mau kau makan? Aku sih tidak sudi memakan sisa orang lain." Taek Won segera masuk ke dalam mobil dan menarik tangan Ha Neul yang tadi ingin duduk di kursi depan, ia memaksa gadis itu duduk di sebelahnya.
"Tapi kau kan bisa menghabiskannya." Ha Neul terpaksa duduk di samping Taek Won, rasanya pria itu pernah berkata kalau ia tidak suka orang lain berdekatan dengannya, sedikit heran juga kenapa kali ini pria itu malah memaksanya seperti itu.
Sesampainya di apartemen, Taek Won segera menuju ke kamarnya sementara Ha Neul mengeluarkan ice cream dan cake coklat yang tadi pagi di buatnya. Ia lantas membawa makanan itu ke kamar Taek Won.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO and I (END)
RomancePersoal jatuh cinta, jodoh dan takdir tak hanya berlangsung oleh kebetulan belaka. Memang benar istilah cinta butuh perjuangan, butuh kesabaran dan butuh petunjuk arah dan kerelaan hati agar bisa menyatu. Sama seperti perjuangan CEO dingin Jung Taek...