Assalamu'alaikum warahmatullahi wabbarakatuh. Hai semuanya :)
Jadi di halaman ini saya mau memberitahukan kepada kalian pembaca saya, khususnya pembaca setia Gadis Kecil Ayah. Ini adalah tulisan yang bisa kalian anggap penting atau mungkin tidak penting juga :D. Tapi mohon dibaca supaya kalian mengerti dan tidak bertanya-tanya kenapa saya menuliskan Sequel cerita GKA.
Jadi, beberapa bulan lalu saya memutuskan untuk membuat Sequel of Gadis Kecil Ayah. Saya mau sedikit berbagi alasan saya kenapa sampai memutuskan melanjutkan menulis kehidupan Ayra. Pada tahun 2018, saya sudah mencoba untuk menulis sequelnya, tetapi saat itu sudut pandang Ayra diganti menjadi sudut pandang orang ketiga. Kenapa? Karena saya pikir, Ibu adalah tokoh yang paling banyak berperan dalam kejadian yang melumpuhkan segala harapannya dalam rumah tangga. Ibu begitu jarang bercerita pada anak-anaknya, padahal ada banyak beban dan juga sakit hati yang ia pendam selama beberapa tahun sebelum memutuskan untuk bercerai dengan Ayah. Awalnya saya buat cerita itu dengan judul 'Surat Cinta Untuk Ibu'. Saya memakai sudut pandang orang ketiga, tapi tokoh utamanya adalah Ibu. Saya menulisnya sesudah bercerai dengan Ayah, namun disini saya memakai alur mundur. Jadi, Ibu akan menceritakan segala kepedihannya pada anak-anaknya selama beberapa tahun sebelum masalah ini terbongkar pada Ayra dan Kakak-kakaknya. Sampai pada beberapa part, saya tidak sanggup melanjutkannya. Kenapa? Disitu saya berpikir kalau Ayra belum sembuh seutuhnya, dia masih terluka. Saya ingin membuat cerita yang benar-benar dengan akhir yang bahagia, juga akhir yang damai dengan masa lalu. Ayra tidak pernah bisa untuk itu. Maka, saya memutuskan untuk unpublish cerita Ibu. Rasanya saya seperti menulis terlalu 'Mata keranjang'. Belum selesai yang satu, malah beralih ke cerita yang lain. Tokoh Ayra adalah gadis yang saya tuliskan supaya benar-benar menjadi gadis kuat dan bisa menerima semuanya. Bukan hanya bisa melewati dengan setiap hatinya.
Tapi setelah itu, saya tidak langsung memutuskan untuk menulis lanjutan dari kehidupan Ayra. Saya pikir, pembaca sudah lega dengan akhir yang seperti itu. Ayra juga pasti akan baik-baik saja ke depannya. Tapi ternyata memang tidak semudah itu. Masih banyak fase kehidupan yang membuat harapannya lumpuh dan runtuh. Ayra butuh teman, dan temannya adalah seperti ini. Dengan melanjutkan kehidupannya setelah setahun berpisah dengan Ayahnya.
Saya merasa menjadi penulis berbohong karena sudah pura-pura bilang kalau Ayra sudah bahagia dengan kehidupannya. Mungkin, jika ini cerita fiksi tidak apa. Tapi ini adalah satu-satunya kisah nyata yang saya buat. Akan lebih baik jika saya melanjutkan menulisnya untuk harapan selanjutnya lagi.
Dan ya, Ayra mau kalau cerita ini akan dilanjutkan. Dia mau bercerita dengan kalian lagi. Dia butuh teman. Maka dari itu, saya melanjutkan tulisannya, dengan judul yang berbeda. Pada cerita itu, saya akan menggabungkan kisah Ayra dan Ibu yang sempat tertunda saya tulis. Cerita ini akan lebih fokus pada konflik antara Ayra dan Ibunya. Dan InsyaAllah, konflik yang saya buat adalah konflik yang sebenar-benarnya tanpa tambahan alur.
Jadi, itulah alasan kenapa saya memutuskan untuk menulis sequel of Gadis Kecil AYAH, yang berubah judul menjadi 'Tulisan Ayra'. Mari kembali menjadi saksi petualangan Ayra dalam fase yang membuatnya kehilangan arah juga tujuan untuk mencapai harapannya. Saya berterima kasih banyak untuk antusias kalian, juga apresiasi melalui vote dan komen. Terima kasih banyak. Semoga kalian selalu dilimpahkan kebahagiaan oleh Allah subhanahuwataa'ala.
Jangan lupa membacanya ya :)
Follow Instagram saya
@cytraasy
Terima kasih sudah meluangkan waktunya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabbarakatuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Kecil Ayah [SUDAH TERBIT]
Non-Fiction[Cerita diangkat dari kisah nyata] Mereka bilang cinta pertama mereka adalah Ayah. Mereka bilang laki-laki yang tidak pernah menyakiti adalah seorang Ayah. Tapi kenapa tidak denganku? Kenapa justru Ayah adalah patah hati pertama dalam hidupku? Satu...