Epilog

3.5K 112 5
                                    

10 Mei 2018

Hari dimana aku memutuskan untuk menulis kehidupanku. Untuk melegakan pikiran di saat aku tak mampu berbicara, untuk membuktikan pada dunia jika aku salah satu dari mereka yang brocken home berhasil melewati masa pahit dan hancur dalam kehidupanku, dan untuk mewujudkan mimpiku selama ini.

Rasa putus asa sempat membuatku untuk tidak melanjutkan mimpiku, tapi... Apakah dengan cerita nyataku bisa membuat mimpiku menjadi nyata? Rasa percaya diri juga kudapatkan dari buku diary yang selalu Ayah belikan untukku.

"Tulislah sesuatu yang Ay senangi. Dan seandainya Ay tidak bisa mengeluarkan apa yang ada di pikiran secara lisan, Ay bisa menjadikan lembar kertas ini sebagai teman curhat Ay, tuangkan semuanya dalam kertas ini hingga Ay merasa lega. Dan jangan lupa! Apapun yang Ay kerjakan libatkan Allah dalam kerjaan itu, minta doa padanya kebaikan dalam setiap kalimat yang Ay tulis. Ayah bangga punya anak yang memiliki hobi sepertimu, tapi Ayah lebih bangga lagi jika hobi Ay bisa menjadi bakat Ay di masa depan, dan menjadi mimpi yang nyata."

Ketika rasa putus asa itu datang padaku, seketika juga kalimat Ayah terngiang dan membuatku bimbang. Apakah karya pertamaku harus kisah pahit ini? Tapi.. Apa salahnya jika pengalaman itu diceritakan? Walaupun menyakitkan aku ingin menyadarkan anak yang memiliki nasib sama sepertiku untuk tetap berdiri dan tersenyum serta kuat dalam keadaan apapun.

Takdirku sudah seperti ini, tapi aku tidak akan berada di takdir yang menyedihkan terus. Aku ingin kuat seperti Ibu, aku ingin tabah sepertinya, dia yang selama ini memotivasiku menjadi anak yang hebat. Dan harapan mimpi ini, Ayahlah alasanku untuk berkarya, dia orang pertama yang mengajariku arti percaya diri. Darinya aku dapat mengembangkan hobiku menjadi bakat dan sebuah mimpi nyata di masa depan nanti.

Aku gadis kecilmu Ayah, yang menuliskan tiap kalimatnya tentangmu, tentang keluarga kita yang sudah tidak bersama lagi, tentang pahitnya hidup, tentang ujian dari Allah, dan akhirnya aku mampu menuangkannya dalam tulisan pertamaku.

🌸🌸🌸

SELESAI
.
.
.
.
.
.
.
.

Alhamdulillahi rabbil alamin
Akhirnyaaa cerita ini dapat terselesaikan dengan izin Allah 😊😊😊
Lega rasanyaaaaaa cerita ini mampu saya selesaikan 😌
Maaf, jika cerita saya membuat kalian tidak nyaman ataupun tidak suka, maafkan saya. InsyaAllah saya akan lebih baik ke depannya lagi 😊
Saya juga ucapkan terimakasih banyak buat pembaca setia Gadis Kecil Ayah 😘
Terimakasih untuk vote dan comentnya
Terimakasih dan terimakasih 😘😘. Salam sayang banyak dari saya ❤❤❤

Jangan lupa baca cerita Langit (&) Biru 😉

Jazakumullahu khairan katsira

30 Desember 2018

Gadis Kecil Ayah [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang