Lana sudah berganti baju olahraga, kemudian berjalan cepat menuju ke koperasi sekolah, saat dia keluar dari koperasi dengan menenteng seragam putih baru, ada suara yang dikenalnya.
"TUNGGU!!" Pekik seorang gadis, Lana menoleh, dan mendapati seorang gadis yang menghampirinya dengan sebuah paper bag ditangan kanannya. Lana mengerutkan keningnya' saat dengan wajah tertunduk, gadis itu menyerahkan paper bag tersebut padanya.
"Buat gue?" Tanya Lana heran. Gadis itu mengangguk.
"Anggep aja, buat nebus kecerobohan gue tadi." Lana mengambilnya dan melihat isinya, yang ternyata adalah seragam putih baru.
Lana mencoba menyamakan tingginya dengan gadis itu, untuk mengetahui wajah gadis yang dia rasa memiliki suara yang tak asing baginya.
Namun gadis itu, malah buru-buru berpaling, gadis itu hendak beranjak pergi namun Lana menggenggam erat tangan gadis itu, lalu memegangkan kembali paper bag itu ketangan gadis itu.
"Sorry, gue udah punya, lo nggak perlu sok care sama gue"Dan bersamaan itu, gadis itu mengangkat wajahnya dengan wajah sendunya.
Terjadi keheningan lama, hingga gadis itu berlalu pergi dengan ekspresi yang sulit diartikan. Sedang Lana samar-samar dia menyunggingkan senyum getirnya. dengan sorot mata tajamnya yang menatap kepergian Jennie.
Lana tersadar dari lamunannya, saat suara bel masuk berbunyi, dengan berlarian cepat dia menyusuri koridor sekolah hingga dia sampai di depan kelasnya. Beruntung gurunya masih belum masuk, dengan nafas terengah-engah Lana duduk ditempatnya.
"Abis maraton lo?" Ledek Ferdi. Lana melengos.
"Gue abis ketemu cewek yang ngotorin baju gue." Jawab Lana serius. Ferdi yang mendengar itu langsung menatap serius kearah Lana. "Terus? Kamu bales?"
"Ya gak lah dodol! Masa' iya, di depan koperasi sekolah, gue nglempar cewek pakek mie ayam sama cola, entar gue dikira kesurupan lagi!" Cerocos Lana tanpa titik koma, yang membuat Ferdi tertawa kecil.
"Terus? Dia minta maaf sama lo?" Tanya Ferdi menyelidik. Lana terdiam sejenak, sebelum dia berkata datar.
"udah"
"lo tahu siapa dia?" Tanya Ferdi saat teringat dengan siapa yang dilihatnya tadi.
"hmm"
"lo udah move on kan dari dia?" Tanya Ferdi serius. Lana menghela nafas.
"udahlah!" Jawab Lana dengan enteng. Kemudian berganti seragam dengan indahnya didalam kelas, beruntung dia memakai kaos lengan pendek hitam.
"Lan, gue kasih tahu ya? Cara move on terbaik itu dengan memaafkan dan merelakan, bukan dengan membenci dan menjauhinya. Masuk nggak bro?"
"Ck, gaje lo! emang gue keliatan benci amet gitu sama dia?" Timpal Lana datar, yang membuat Ferdi menghela nafas berat.
"Bego! emang siapa yang ngomongin lo? gue cuma ngasih quotes doang kok" Lana melengos.
____________________________________________________________________
Next =>
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUST (Between Us) [Complete]
Teen Fiction"Aku mempercayaimu dengan sepenuh hatiku, tapi kau malah menghempaskan kepercayaanku dengan menghilang dari kehidupanku tanpa sebab" Lana awalnya adalah seorang yang displin, fair dan humoris, namun usai kepercayaannya dinodai oleh kepergian seseora...