One part again ok?
Happy reading guyss...
***
"kalo ada masalah itu diselesain, jangan dihindarin! Sekarang mungkin semua bisa tuntas, karena mungkin Allah masih sayang sama lo! setelah ini, lo yakin cuma mau berpegang sama yang namanya takdir, sebelum elo berusaha buat nyelesainnya? Lo nggak boleh cuman bergantung sama takdir doang"
~Alina Lifiana
***
"Kak Lina?" Panggil Lana lagi. yang sukses membuat Lina tersedak ludahnya sendiri.
'Uhukk..Uhukk!!'
"Kak? Lo baik-baik aja kan?" Pekik Lana panik, sampai terduduk tegak. Kemudian menoleh kearah Lina, yang masih terbatuk-batuk.
"Kak?" Tanya Lana lagi dengan khawatir.
"Sejak kapan lo inget gue?" Tanya Lina serius usai menghentikan kesedaknya.
Lana menghela nafas panjang, kemudian bersandar pada punggung sofa dan mengalirlah sebuah cerita yang sudah lama disimpannya sendiri.
Flashback on
Usai dia merasakan ada yang menghantam kepalanya dengan sesuatu, dia masih bisa kembali sadar. Bersamaan itu, dia dikejutkan akan kehadiran Alex yang berdiri dihadapannya dengan tersenyum miring.
"ELO?!"
"Ya, gue yang nyuruh mereka bawa lo kesini" Ujar Alex enteng. Memang Lana sekarang tak lagi dijalan tadi. Dia merasa dia sekarang ada di dalam hutan atau apa, dia tak tahu, yang jelas di tempat itu banyak pohon-pohon menjulang tinggi. Kedua tangannya bahkan diikat kebelakang, hingga dia tak bisa bergerak leluasa.
"Apa mau lo? Hah?" Tanya Lana sengit.
"Lo masih mau tanya mau gue apa? Lo lupa sama janji lo sendiri?" Sahut Alex dengan suara lantangnya.
"Janji apaan sih?!"
"Lo janji ke gue nggak bakalan nyia-nyiain adek gue! Tapi, tadi! Lo malah enak-enakan peluk-pelukan sama cewek lain!" Pekik Alex kesal..
"Itu salah paham, dia bukan siapa-siapa gue! TEMEN.DOANG!" Jelas Lana penuh penekanan.
"Temen nggak akan sampe segitunya! Gue bisa kali bedain! Mana temenan beneran! dan Mana Temen bo'ongan" Ujar Alex dengan penuh penekanan pula.
"Gue udah anggep dia kayak kakak gue sendiri!" Otot Lana yang masih mencoba menjelaskan yang sebenarnya pada Alex agar tak terjadi salah paham, dan membuat Lina dalam masalah pula.
"Kakak sendiri? Cih! Gue lebih percaya, kalo cewek itu simpenan lo!" Ujar Alex dengan tersenyum sinis.
"HEH?! LO NGGAK NGERTI APA-APA?! JADI MENDING LO JAGA OMONGAN LO ITU!!" Teriak Lana yang tak terima akan tudingan semena-mena dari Alex tersebut. Memang dulu Lana pernah mengagumi Lina, tapi sekarang, dia mengganggapnya tak lebih dari seorang kakak saja.
"Persetan sama omongan lo?!" Timpal Alex sinis, kemudian mengarahkan pandangannya kearah beberapa anak buahnya yang berjumlah sekitar 8 orang itu.
"Habisin Dia! Jangan sampe ada jejak sedikitpun!" Titah Alex dengan melangkah menjauh dari Lana dan beberapa anak buahnya.
"Itu adalah balasan buat orang yang udah mainin perasaan adik gue!" Pekik Alex sebelum menghilang di balik pepohonan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUST (Between Us) [Complete]
Fiksi Remaja"Aku mempercayaimu dengan sepenuh hatiku, tapi kau malah menghempaskan kepercayaanku dengan menghilang dari kehidupanku tanpa sebab" Lana awalnya adalah seorang yang displin, fair dan humoris, namun usai kepercayaannya dinodai oleh kepergian seseora...