Sebelas

4 3 0
                                    

 "kalo lo emang nggak suka, mending lo tinggalin dia! ketimbang lo bentakin dia kayak gitu!"

~Alina Lifiana

***

'Plaakkk!!'

Lana membulatkan matanya dengan sempurna, sembari memegangi pipinya yang menciptakan bekas tamparan orang itu.


"Apa-apaan sih Lo!" Pekik Lana dengan emosi yang memuncak.


"Lo tuh yang apa-apaan! Cowok macem apa lo, yang tega bentak cewek dan malu-maluin cewek didepan UMUM! Hah?!" Pekik wanita itu tak kalah tajam.


"Maksud lo apaan sih?"

"Lo tuh pura-pura bego ato emang bego sih? kalo gue jadi cewek itu, udah gue tampar seribu kali lo!" Teriak wanita itu yang tak lain adalah Lina.

"Ck! itu mah emang salahnya dia! Gue nggak mau, masih aja dikejar!" Bela Lana dengan ketusnya.


"Tapi nggak usah sampe' segitunya dong! kalo lo emang nggak suka, mending lo tinggalin dia! ketimbang lo bentakin dia kayak gitu!"


"Heh! Itu urusan gue sama dia, bukan urusan lo! Minggir lo! Gue mau pulang!" Usir Lana dengan menyingkirkan bahu Lina dengan kasar. Namun Lina masih tak bergeming, dan kembali menghalangi Lana menuju motornya.


"Gue bakalan pergi, kalo lo janji bakalan minta maaf sama dia!" Kesabaran Lana benar-benar sudah terhempas begitu saja.

"Hh, Emang lo siapa gue?" Ujar Lana ketus dengan tatapan mengerikannya.


"Maksud lo?"


"Lo siapa gue! nyuruh-nyuruh gue seenak dengkul lo?! Kakak? Sodara? Temen? Nggak 'kan?! JADI MENDING LO NGGAK USAH SOK-SOK-AN JADI PAHLAWAN KESIANGAN! NGERTI LO?!!" Bentak Lana dengan suara berat dan Lantangnya.


Lina terdiam sejenak. Dia agak shock karena habis dibentak oleh Lana. Sebelum akhirnya dia menatap nyalang kearah Lana, dan dengan sekuat tenaga dia menginjak kaki Lana, hingga Lana merintih kesakitan.

"Rasain Lo!" Pekik Lina sinis, sebelum berjalan cepat menuju mobilnya.


"SHIT!!" Umpat Lana, dengan mengelus-elus kakinya yang terasa nyut-nyut-an karena ulah Lina.


***


Malam hari yang gelap..


Lana bersandar ditembok serambi masjid, lalu dia mematikan ponselnya dan menaruhnya didalam tas.

"Lan? Ngapain lo disini?" Tanya seseorang yang kini ikut duduk bersandar disamping Lana.

"Nyari angin bang. Abang sendiri ngapain disini?" Ucap Lana datar.

"Nungguin temen, abis ini mau ngerjain tugas bareng."

"Emang dikuliah ada gitu yang namanya tugas bareng?"

"Ada lah. ini anak-anak pada mau ke rumah gue." Lana ber oh-ria.

"Eh, Bang!" Pekik Lana tiba-tiba yang membuat Raga berjengit kaget.


"Apaan sih lo? Ngagetin aja."


"Sorry Bang, gue boleh ngikut ke rumah lo nggak?"

"Emang di kosa-an lo ada apanya?"

"Ini udah kemalaman banget Bang, mending gue ke rumah lo, ketimbang kena omel nenek Lampir." Tukas Lana.

TRUST (Between Us) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang