Dua Puluh

5 3 0
                                    


'Gue harus mastiin lo bahagia, sebelum gue bahagia! Karena gue nggak ingin melukai sebuah hati, demi mendapatkan hati yang lain!'

~Reza Maulana

***

"Kalo gitu, lo harus jadian dulu sama orang lain, baru gue bakalan ngajak Shella jadian. gimana?" Sahut Lana enteng. Tapi mampu membuat bola mata Jennie terbuka lebar.

"HAH?!"

"Gue harus mastiin lo udah move on, abis itu gue bakal jadian sama Shella" Terang Lana tanpa beban, namun mampu menimpukkan berkilo-kilo beban ke kepala Jennie.

"Emang lo fikir jadian segampang itu? Semua butuh proses Lan! Lo mau nggantungin Shella sampe kapan kalo harus nunggu gue jadian dulu?" Ujar Jennie heran akan keputusan Lana yang terdengar begitu otoriter.

"Apa perlu gue comblangin lo sama Zaky?" Ceplos Lana dengan menaik turunkan alisnya dengan senyum jahilnya, yang membuat Jennie melotot kesal kearah Lana. dan langsung meninju keras lengan Lana. Hingga Lana mengaduh kesakitan.

"Nggak perlu! gue bisa cari sendiri!" Solot Jennie sebal akan kejahilan Lana.

"Hmm... Ok!" Sahut Lana dengan menganggukkan kepalanya. dan tersenyum lebar.

"Udah sana gih, temenin anak yang pingsan itu!" Suruh Lana dengan mengarahkan dagunya kesebelah.

"Mm.. iya. Lo istirahat juga gih!" Lana mengacungkan jempolnya. Jennie kembali ke tempat gadis yang pingsan tadi dengan perasaan sedikit lega. Meskipun lebih banyak perihnya.

'Akhirnya dirinya yang dulu telah kembali. Meskipun tak akan kembali kedalam pelukan gue, setidaknya gue pernah ada dalam hatinya.'

Disisi lain, Setelah sempat menatap langit-langit UKS dengan sebuah tekad yang diyakininya sudah sangat tepat. kemudian Lana kembali menutup wajahnya dengan lengannya. Dengan menghela nafas berat.

'Gue harus mastiin lo bahagia, sebelum gue bahagia Jen! Karena gue nggak ingin melukai sebuah hati, demi mendapatkan hati yang lain!'


***

Sepulang sekolah, Ferdi dan Kevin menuju ke UKS, karena tadi Lana nge-chat Ferdi dan bilang minta dijemput sekalian dibawakan tasnya.

Saat mengintip dari jendela, Ferdi yakin kalau yang menjaga UKS adalah Jennie. sampai di depan pintu UKS yang tertutup Ferdi menyenggol Kevin.

"Lo masuk duluan gih!" Suruh Ferdi.

"Kok gue? Lo aja kali. yang dapet amanah siapa? kok tiba-tiba nyuruh gue masuk duluan!" Celoteh Kevin tak setuju akan titah Ferdi.

"Ck!" Setelah berdecak Ferdipun masuk kedalam UKS.

"Jen? Lananya ada 'kan?" Tanya Ferdi to the point.

"Ada tuh, lagi tidur kayaknya" Sahut Jennie ramah dengan menunjuk ke arah sebelah.

"Ok. Thanks!"

Ferdi dan Kevinpun menuju ketempat yang ditunjuk Jennie, kemudian menghampiri Lana yang masih tertidur. Dengan pelan Ferdi menggoyang-goyangkan lengan Lana.

"Bro! Yuk pulang!" Gugah Ferdi, Lana perlahan membuka matanya.

"Udah pulang?" Tanya Lana dengan suara serak khas bangun tidurnya.

"Hmm, tuh wajah lo kenapa? kok ancur gitu?" Celoteh Kevin dengan keponya. Tapi na'asnya Lana tak meresponnya, dia justru duduk dipinggiran ranjang UKS dan sibuk mengucek-ucek matanya.

"Mana tas gue?" Tanya Lana kemudian acuh akan tanda tanya besar yang barusan dilontarkan Kevin. Ferdi langsung melemparkan tas kearah Lana, dan sukses ditangkap oleh Lana.

"Yuk!" Ajak Lana sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Eh, lo belum jawab pertanyaan gue! Kenapa tuh wajah lo ancur gitu?" Tanya Kevin lagi mengemukakan ke-kepo-annya.

"Biasalah, ulahnya setan alas" Sahut Lana datar, kemudian berjalan lebih dulu didepan kedua sahabatnya yang masih mencoba mencerna ucapan Lana.

Saat lewat di tempat Jennie merawat seorang gadis yang sudah mulai bangun itu, Lana berkata.

"Jen? Gue duluan ya?" Pamitnya dengan tersenyum ramah.

"Ok! hati-hati ya?" Sahut Jennie dengan ramah pula.

"Siip! Jangan lupa sama tawaran gue! Pikirin tuh baek-baek!" Goda Lana dengan menyunggingkan senyum jahilnya dan mengedipkan matanya.

"Apaan sih!" Tepis Jennie sebal, saat teringat akan kata-kata Lana yang seenak jidatnya mau nyomblangin dia sama Zaky. Lana cuma cengar-cengir tanpa dosa, kemudian keluar UKS dengan santainya.

Tanpa dia sadari Ferdi dan Kevin mulai bertanya-tanya akan maksud ucapan Lana tadi pada Jennie.

"Ciyee.. yang abis dirawat mantan!" Cibir Kevin, Lana hanya memasang wajah datar.

"Biasa aja"

"Ngomong-ngomong, tadi lo mau nawarin apaan sih sama si Jennie kok dia kesel gitu? Jangan-jangan..lo mau...ngajak..dia..." Belum selesai Kevin meneruskan celotehannya, Lana langsung memotong dengan WATADOS.

"Gue nawarin transplatasi jantung, kali aja dia mau, buat permak jantungnya yang masih deg-degan kalo ngliat gue." Timpal Lana asal jeplak.

"Eh, Gile lo Cung! Nggak sakit tuh cewek lo omongin gitu?" Sahut Ferdi shock akan kegilaan Lana, yang nyatanya cuma fiktif belaka.

"Biasa aja tuh! Lagian dia udah punya pengganti gue!" Timpal Lana lancar tak ada hambatan. Padahal semua ucapan itu hanyalah dongeng semata. yang dikarang oleh Lana.

'Kali aja bisa beneran kejadian! 'kan ucapan adalah do'a' Gumam hati Lana dengan wajah datarnya.

"What? Siapa?!" Pekik Ferdi dan Kevin hampir bersamaan.

"Kepo lo!" Sahut Lana dengan tersenyum licik.

'Mau aja lo berdua gue kibulin! Salah sendiri sok Kepo!' Batin Lana dengan wajah tanpa dosanya sambil berjalan cepat mendahului kedua temannya yang masih kepo akan siapa yang berhasil menggantikan Lana, di hati Jennie.


_______________

Next or.... ??

TRUST (Between Us) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang