"Semakin sadar, kalau dia milik orang lain, semakin sulit untuk menjauhinya"
~Anonim
***
"Kesitu yuk!" Ajak Lana dengan semangat.
"Ok!" Sahut ke-4 orang yang bersamanya dengan serentak.
Merekapun masuk ke stan tersebut, dan Lina langsung menghampiri mereka dengan senyum ramahnya.
"Mau pesan apa dik?"
"Lan? Pesen apaan nih?" Tanya Ferdi dengan menyenggol lengan Lana yang sibuk dengan ponsel ditangannya.
"Terserah lo dah!" Ujar Lana dengan tetap menatap layar ponselnya.
"Ya elah, yang ngajak siapa? yang pesen siapa?" Gerutu Ferdi. Lana akhirnya mengangkat wajahnya. dan meletakkan ponselnya diatas meja.
"Pesen Muffin ChocoBerry aja mbak, 5 ya?" Tapi ini yang pesen bukan Lana, tapi Rama.
"Iya, Minumnya apa?" Tanya Lina dengan sibuk menulis dibuku notenya. Dia tak menyadari tatapan intens dari Lana yang terus memperhatikannya.
"Kopi item" Cetus Lana dengan terus memperhatikan Lina sambil menopang dagunya.
"Nggak ada menu begituan disini! adanya Black Choco Drink!" Timpal Lina sewot, saat baru menyadari akan tatapan intens Lana yang membuatnya risih.
"Ya elah, ketus amet sama pembeli. Nggak dibayar entar mencak-mencak!" Timpal Lana enteng tapi mampu membuat Lina mendelik tajam kearah Lana.
"Pake melotot segala lagi? Nggak pernah liat cowok cakep ya mbak?" Cibir Lana dengan terkekeh sinis. Lina mendengus kesal. Namun dia tetap mencoba tenang agar tidak terjadi keributan di stannya sendiri.
"Jadi pesen minum apa nih?!" Tanya Lina ketus.
"Yang kata mbak tadi aja deh, apa namanya... Beng-beng..kokopandan?" Ujar Lana asal-asalan. Padahal sebenarnya Lana nggak bodoh-bodoh amet masalah bahasa inggris.
"Black Choco drink! Bukan Beng-beng kokopandan dodol!" Timpal Ferdi yang mulai ikut jengah akan kebegoan Lana tersebut.
"tuh temennya aja bisa ngomong bener! Ya udah tunggu sebentar ya dik, saya ambilkan!" Sahut Lina mencoba bersabar, namun tak sedikitpun menatap kearah Lana. Kemudian berjalan cepat menuju kearah 'dapur' stan.
"Lo tuh bego amet sih Lan!" Timpal Ferdi sebal.
"Bego pala lo!" Sahut Lana ketus.
"Eh tapi kayak familiar ya sama tuh orang?" Ujar Rama tiba-tiba, dengan berfikir keras.
"Perasaan lo aja kali Bang." Timpal Lana datar.
Tak Lama kemudian, Lina telah datang membawa senampan pesanan mereka. Yang berupa 5 piring kecil muffin coklat dengan isi Strawberry dengan parutan coklat asli.
"Hadeh! Kecil amet sih! jangan bilang ini harganya mahal ya?" Nyinyir Lana dengan membolak-balik Muffin tersebut. Lina cuma menghela nafas panjang, kemudian berbalik hendak mengambil minuman pesanan mereka.
"Eh, gue belum selesai ngomong! Main nyelonong aje lo mbak! Woy!" Celoteh Lana dengan terus berteriak tak jelas.
Ferdi cs, kecuali Lana cuma bisa menggeleng-gelengkan kepala, tak habis fikir dengan mulut ambyar Lana tersebut.
Selang beberapa detik, Lina sudah kembali dengan senampan minuman coklat putih panas.
"Ini harganya berapaan mbak?" Tanya Lana lagi sok Kepo.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUST (Between Us) [Complete]
Ficção Adolescente"Aku mempercayaimu dengan sepenuh hatiku, tapi kau malah menghempaskan kepercayaanku dengan menghilang dari kehidupanku tanpa sebab" Lana awalnya adalah seorang yang displin, fair dan humoris, namun usai kepercayaannya dinodai oleh kepergian seseora...