14. Face Shaming

11.1K 681 40
                                    

Setelah mengantarkan Elisa pulang, Arka memilih untuk mampir sejenak ke supermarket terdekat, membelikan gadis kesayangannya sebungkus biskuat coklat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengantarkan Elisa pulang, Arka memilih untuk mampir sejenak ke supermarket terdekat, membelikan gadis kesayangannya sebungkus biskuat coklat.

Selesai dengan urusan beli-membeli, Arka segera pulang karena hari sudah sangat sore. Sesampainya di rumah, ia masuk kedalam kamarnya dan membersihkan badannya, seperti mandi, ganti baju, dan membereskan peralatan sekolahnya.

Di rasa sudah selesai, Arka mengambil bungkus plastik tadi dan melangkahkan kakinya kearah kamar Qia, tanpa mengetuknya ia segera masuk, "Qi," panggil Arka.

Qia yang tadinya menghadap pintu, ia segera membalikkan badannya, enggan menatap Arka, ia merasa kesal dengan laki-laki itu.

"Dih ngambekan," ejek Arka sembari mengikuti Qia dari belakang.

Bibir Qia mencibir pelan, "Bodo amat!"

"Gue bawain biskuat coklat,"

"Bodo amat!"

"Udah makan?"

"Bodo amat!"

"Tadi ngapain?"

"Bodo amat!"

"I love you,"

"Bodo am- Apa?" Qia sontak membalikkan badannya, menghadap Arka tanpa rasa malu.

Arka terkekeh, "Bercanda," jawabnya.

"Jangan ngambek lah," ujar Arka lagi, ia memilih duduk di ranjang Qia.

Qia mendengus, "Gue itu bosen dirumah!"

"Ya udah kita jalan-jalan sekarang!" ajak Arka yang membuat kedua mata Qia berbinar mendengarnya.

"Beneran?" tanyanya memastikan.

Arka mengangguk, "Iya, lo mau ganti dulu atau enggak?"

Qia menjawab dengan gelengan, ia lantas mengambil tas selempang kecil miliknya berwarna navy dan memasukkan sebuah handpone serta dompet kedalam tas itu.

"Gue ambil jaket dulu, kita naik mobil," ujar Arka dan berdiri. Malam ini tidak mungkin Arka mengajak Qia jalan-jalan dengan menggunakan motor, angin mungkin akan meyakiti gadis kecilnya itu.

-MFS-

Mereka memilih untuk jalan-jalan di salah satu mall di Jakarta. Kini keduanya sedang mengantri untuk membeli ice cream, itupun karena permintaan Qia.

Melihat antrian yang sangat panjang, Arka berpamitan kepada Qia untuk ke toilet sebentar, menuntaskan urusan duniawinya.

Qia menunduk sembari memainkan ponsel, ia merasa bosan. Sesekali ia mendongak kedepan, memastikan bahwa antrian itu maju dengan perlahan.

Merasa ada yang melihatnya, ia segera menoleh ke sebelah kiri, kedua matanya menatap segerombolan remaja lelaki yang sedang menatapnya.

"Anjing! Jelek ternyata woy! Hahaha," ejek salah satunya.

My Fiance's Secret {NEW VERSION}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang