25. Sebatang Coklat

8.8K 646 8
                                    

Setelah makan, Zeo mengajak Qia mengelilingi kota Jakarta, sekedar untuk mencari angin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah makan, Zeo mengajak Qia mengelilingi kota Jakarta, sekedar untuk mencari angin.

Zeo mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata, disampingnya ada Qia yang sedang bersenandung kecil menyanyikan musik dari radio.

Sesekali mereka menyanyi bersama, bahkan tertawa karena hal receh. Seperti suara Zeo yang terlalu lucu untuk bernyanyi, atau Zeo salah lirik.

Hal itu membuat zona canggung menjadi zona nyaman untuk mereka berdua.

"Boleh gue buka jendelanya?" tanya Qia sembari menatap Zeo.

Zeo melirik Qia sejenak dan mengangguk pelan, "Gapapa buka aja. AC-nya matikan," jawabnya sembari ikut membuka jendela disampingnya.

Cuaca malam itu sangat cerah, banyak bintang yang muncul, tak lupa dengan pasangannya, bulan. Meski angina malam itu cukup kencang, namun tak membuat keduanya merasa tidak nyaman.

Tangan Qia terulur keluar, menikmati semilir angin. Ia tersenyum manis, hari ini Zeo membuat mood-nya sangat bagus.

Kedua mata Zeo menatap Qia, lengkungan senyum di mulut Zeo-pun terukir. Pantas saja Arka benar-benar memperlakukan Qia seperti ratu, memang Qia secantik itu.

"Gimana kalau kita beli jagung bakar?" usul Zeo.

Usulan dari Zeo membuat Qia mengalihkan perhatiannya, "Mmm, gimana ya?" ujar Qia tak enak.

Zeo mengangkat kedua alisnya tak paham, apakah gadis disebelahnya ini takut makan dipinggir jalan atau apa?

"Kenapa? Lo gak suka?" tanya Zeo sedikit pelan, takut menyinggung perasaan Qia.

Qia sontak menggeleng, ia mengangguk kaku, "Enggak kok, gue suka. Oh iya, mau nyari dimana?"

Zeo tersenyum lega mendengar jawaban dari Qia, "Gue punya langganan di daerah sini. Tapi di pinggir jalan, gapapa?"

Qia mengangguk cepat, hari ini sangat cerah untuk dilewatkan keduanya.

Setelah itu, Zeo segera mengendarai mobilnya kearah langganannya.

-MFS-

"Gimana? Enak gak Qi?" tanya Zeo sembari mengunyah sebuah jagung yang ada ditangannya.

Qia mengangguk senang, rasa jagung bakar itu berbeda dari biasanya. Seperti ada bumbu rahasia di dalamnya.

Kedua mata Zeo terus menatap wajah cantik Qia. Duduk berdua di pinggir jalan, menikmati semilir angina yang behembus sedikit kencang sembari makan jagung ditemani Qia membuat Zeo nyaman.

Begitupun dengan Qia, ia merasa bahwa Zeo adalah satu-satunya orang yang bisa membuatnya nyaman dengan cepat.

"Gue beli minum dulu ya di depan," pamit Zeo, tangannya menunjuk seberang jalan mereka. Menunjukkan sebuah minimarket.

Qia mengangguk memperbolehkan, toh ia juga haus. Kemudian Zeo segera beranjak untuk membeli minuman.

Sedangkan Qia, gadis itu memilih untuk melanjutkan memakan jagung bakarnya dengan lahap, mengabaikan rasa mual di perutnya.

Beberapa menit kemudian, Zeo datang membawa dua minuman dingin. Ia memberikan satu minuman itu kepada Qia dan diterima dengan senang hati.

Qia meneguk minuman itu, ia memegang perutnya, "Kenyang banget. Makasi ya Ze," ujar Qia.

Zeo tersenyum, kedua matanya melihat jalanan yang tampak ramai namun terkendali, lebih tepatnya tidak macet.

Kemudian Zeo mengambil sebatang coklat di saku celananya, ia memberikan coklat itu kepada Qia, "Nih! Dimakan ya, jangan diliatin aja. Coklatnya gak bisa salting," ujarnya.

Qia terdiam sejenak, tangannya dengan pelan menerima coklat itu, kedua matanya menatap Zeo dengan tatapan yang tidak bisa ditebak.

Melihat itu, Zeo terkekeh, "Ambil aja. Gue gak kasih racun kok, lihat tuh, masih disegel. Gue ngasih karena sebagai tanda terimakasih karena lo udah mau nemenin gue," jelasnya.

Qia mengangguk, ia mengambil coklat itu dan tersenyum, "Makasih sekali lagi ya Ze,"

"Iya. Gue juga makasih, habis ini gue antar lo pulang. Udah malam, gak baik gadis cantik kayak lo keluar malam-malam," balas Zeo.

Qia tertawa, "Gue udah biasa kali,"

"Kalau gitu, mungkin kita lain kali bisa jalan-jalan lagi dong,"

"Boleh!" Qia mengangguk senang, sepertinya jalan dengan Zeo membuat Qia melupakan tentang semua masalahnya.

Kali ini, Qiabenar-benar paham, Zeo dan Arka sangat berbeda.

My Fiance's Secret {NEW VERSION}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang