Sedaritadi Qia tidak berhenti mengunyah biskuat coklat kesukaannya, ia merasa sedikit bosan dengan kegelapan.
Tapi, ditemani dengan Arka saja sudah membuat Qia bahagia. Terkadang Arka juga menghibur dengan nyanyian, puisi, gombalan yang mampu membuat jantung Qia berdegup dengan kencang.
"Udah dong Qi makan biskuatnya, ayo nyanyi sama gue," rengek Arka sambil memeluk Qia dari samping.
Qia hanya diam tak menjawab, ia membiarkan tubuhnya dipeluk oleh Arka, nyaman, pikirnya.
"Bantalnya kurang naik ya?" ujar Arka sambil membenahi bantal dibelakang Qia agar tunangannya itu nyaman.
Arka berdecak kesal, "Gue daritadi dikacangin terus astaga,"
"Apasi Ka?" tanya Qia sambil mencoba mengambil biskuatnya lagi.
"Gue tidur di paha lo ya?" izin Arka dan diangguki pelan oleh Qia.
Toh dirinya benar-benar tidak merasa bahwa ia punya kedua kaki. Seolah-olah kaki itu telah diamputasi.
Mendapat anggukan, Arka dengan senang segera menidurkan kepalanya di paha Qia, ia menatap wajah Qia dari bawah, "MasyaAllah, cantiknya calon istriku," pujinya yang membuat Qia berhenti mengunyah seketika.
"Lanjut aja Qi ngunyahnya, gue cuma muji kok," ujar Arka.
Qia berdecih pelan, "Berlebihan," cibirnya yang ditertawai Arka.
Arka berdehem, "Qi, lo tau yang dibilang om Budi Doremi gak?"
"Apa emang?" tanya Qia.
Aku mengerti
Perjalanan hidup yang kini kau lalui
Ku berharap
Meski berat, kau tak merasa sendiri
Kau t'lah berjuang
Menaklukkan hari-harimu yang tak mudah
Biar ku menemanimu
Membasuh lelahmu
Arka berhenti sampai sajak itu, cukup sampai situ, mungkin Qia akan paham dengan lanjutannya.
"Jangan pernah ngerasa sendiri ya Qi," pesan Arka.
Perlahan Qia mengangguk, "Makasih Ka," ucapnya tulus.
"Sama-sama sayang,"
-MFS-
Hari ini keluarga Qia sedang diberi kabar baik yang mampu membuat semua menangis terharu.
Akhirnya, Alex berhasil mendapatkan pendonor mata untuk Qia. Dan Alex akan mengurus semua keperluan Qia besok.
Artinya, besok Qia akan segera kembali ke rumah sakit untuk menjalankan prosedur donor mata.
Untuk urusan sidang Caramel, keluarga Qia sepenuhnya mengerahkan ke pengacara handal itu, yang terpenting sekarang adalah kondisi Qia.
Salma dan Sarah berpelukan, akhirnya setelah satu bulan mencari pendonor dan ternyata hasilnya ada.
Sedangkan Qia masih menangis dipelukan Arka, "G-gue bakal bisa lihat lagi Ka, hiks,"
Tangan Arka mengelus punggung Qia, "Iya Qi, kita kan udah bilang, lo pasti bisa lihat lagi," jawabnya menenangkan gadis itu.
Setelah beberapa menit, Arka melepas pelukan itu, ia menatap wajah cantik Qia dan mengusap pipi Qia pelan, "Are you okay?" tanyanya.
Qia mengangguk, "I'm fine," jawabnya.
Arka tersenyum, "Yeah you're fine but lemme change the 'f' to an 'm'"
"Lihat kan kamu? Anakmu persis kamu! Pinter gombal!" komentar Salma yang ikut melihat putranya.
Adam mendelik, "Beda bos! Dia pakai inggris kalau aku pakai jawa!" elaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fiance's Secret {NEW VERSION}
Teen Fiction°COMPLETE!° SUDAH REVISI TOTAL! [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] [DILARANG MENJIPLAK DLM BNTUK APAPUN! TINDAKAN TDK AKAN TERMAAFKAN!] Langsung baca aja! Ini hanya cerita klasik perjodohan Dan ini tentang Arkananta yang lama kelamaan menjadi bucin ke t...