"Qia, habis dari mana sayang?" tanya bunda Salma sembari tersenyum kearah Qia.
Qia terkejut, pasalnya ia ingat bahwa bunda Salma masih ada diluar kota tadi sore. Kenapa tiba-tiba bunda jadi disini?
Ia buru-buru menyalimi tangan bunda, "Habis nonton sama temen bunda. Bunda sendiri, kok sudah pulang?" tanyanya sopan.
"Ooo, tadi bunda ada urusan mendadak, jadi ya langsung pulang aja, pakai pesawat keluarga biar lebih cepat. Kamu udah makan?"
Qia mengangguk, "Udah bunda. Oh iya, ayah kemana?"
Kali ini, sepertinya Qia ingin berbasa-basi dengan Salma, karena ia sendiri juga sudah sangat rindu dengan mama dan papanya. Sudah beberapa hari ini ia tidak melakukan kontak kepada kedua orang tuanya itu.
"Ayah masih di Solo, cuman bunda yang pulang. Yaudah, kamu istirahat gih!" ujar bunda Salma, kemudian ia meninggalkan Qia sendiri.
Qia menghela nafasnya, ia segera melangkahkan kakinya kearah kamarnya berada, memilih untuk membersihkan badannya terlebih dahulu.
-MFS-
Kedua mata Arka menatap kosong kearah depannya, cuaca malam ini cukup cerah, seolah-olah semesta tidak peduli dengan perasaan Arka.
"Ka,"
Sontak Arka sadar dari lamunannya, ia menoleh kesampingnya, "Udah pulang?" tanya Arka.
Qia mengangguk pelan, ia mendudukkan dirinya disamping Arka. Setelah membersihkan dirinya, ia mencari keberadaan Arka yang ternyata laki-laki itu hanya duduk diam di balkon.
"Kenapa?" tanya Arka pelan.
"Harusnya gue yang tanya itu ke lo," Qia menatap wajah Arka, ia merasakan kepribadian Arka yang kian berbeda.
Kini, Arka menatap Qia sepenuhnya, "Gue, kenapa?" tanyanya bingung.
Qia mengangguk ragu, "Lo, sedikit berubah Ka," ujar Qia memberi sedikit clue.
Kening Arka mengerut tak paham dengan ucapan Qia, "Gue berubah?" tanyanya lagi.
"Masalah apa? Masalah gue gak ngelarang lo tadi? Bukannya waktu itu gue udah larang lo, dan berakhir kita berantem. Gue cuman gak mau kita berantem lagi Qi," jelas Arka rinci.
"Tapi-"
"Apa lagi? Udahlah, lo juga udah jalan sama Zeo, gak usah dibahas lagi. Yang penting lo seneng, itu udah cukup bagi gue," potong Arka.
Qia menatap Arka heran, "Lo kira dengan sikap lo yang kayak gini, gue bahagia?"
Mendengar itu, Arka tertawa hambar, "Kebangetan kalau lo masih bilang gak bahagia segala," ujarnya sedikit emosi.
"Hah? Kebangetan?" ulang Qia.
"Iya. Gue udah turutin semua yang lo mau, tapi lo masih bilang gak bahagia? Emang masih kurang?"
Satu tetes air mata Qia turun tanpa permisi, entah kenapa menurutnya Arka sedikit melebih-lebihkan tentang ini. Padahal niatnya mendatangi Arka bukan untuk berdebat, hanya ingin mengisi hatinya yang merasa kosong saja.
"Gak usah nangis!" Arka kembali menatap kearah langit hitam pekat yang ditaburi benda-benda langit berupa bintang.
Tangan Qia sontak menghapus jejak air matanya cepat, "Gue cuma mau tanya, kenapa gue gak boleh deket-deket sama Zeo?" tanya Qia lagi.
Arka diam sejenak, "Itu gak penting! Lagipula, kalau gue ngelarang, itu artinya gak baik buat lo," jawabnya.
"Gue bukan anak kecil Ka, yang bisa lo larang-larang!" sentak Qia.
"Emang tadi gue ngelarang lo?" tanya Arka dengan nada rendah.
Qia diam, merasa ia terpojokkan karena pertanyaan Arka. Ia menatap sendu Arka, "Maaf," sesalnya.
Arka menghela nafasnya, "Gak perlu minta maaf, kita cuma perlu intropeksi diri kita sendiri," balasnya.
Beberapa menit kemudian, Arka beranjak, ia menarik nafasnya panjang, dan melirik Qia sejenak, "Masuk! Udah malem, nanti lo sakit,"
"Kenapa Ka? Jujur, sama gue, lo punya masalah apa sama Zeo?" Qia menarik tangan Arka, ia menatap Arka penuh tanya.
Satu tangan Arka mencoba melepaskan genggaman Qia secara perlahan, ia menatap wajah cantik Qia, mejadikan kedua mata mereka saling bertubrukan satu sama lain.
Arka tersenyum tipis, "Gue cemburu Qi," jujurnya, setelah itu ia melangkahkan kakinya meninggalkan Qia sendiri.
Qia terpaku, ia menunduk, kedua matanya mulai meneteskan air mata tanpa sebab, kemudian lama-kelamaan suara isak Qia mulai terdengar di malam sunyi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fiance's Secret {NEW VERSION}
Teen Fiction°COMPLETE!° SUDAH REVISI TOTAL! [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] [DILARANG MENJIPLAK DLM BNTUK APAPUN! TINDAKAN TDK AKAN TERMAAFKAN!] Langsung baca aja! Ini hanya cerita klasik perjodohan Dan ini tentang Arkananta yang lama kelamaan menjadi bucin ke t...