ZIVAL •Long Story for Short Love•

Prolog.

Masa - masa SMA berhasil mereka lalui, hasil terbaik sudah mereka dapatkan, dan mereka semua lulus dengan hasil yang memuaskan, tentunya menjadi sebuah kebanggan ketika anggota Anthrax angkatan 4 bisa lulus 100%, padahal tahun tahun sebelumnya hanya sekitar 60% dari mereka yang lulus, ini membuktikan bahwa Anthrax angkatan 4 jauh lebih membaik dari angkatan sebelumnya.

Valerin, Zico, Brylian, Rendy, Dewa, Beckham diterima di universitas impian mereka, universitas yang dulu sering mereka sebut sebut sebagai kampus incaran, agar mereka bisa selalu bersama, karena universitas itu sesuai dengan jurusan yang mereka minati masing masing. Tapi sayangnya kedua sahabat valerin tidak masuk universitas yang sama, naza ikut bersama orang tuanya tinggal di Bandung, dan anel harus kuliah di universitas impiannya di Yogyakarta.

Universitas Pancasila. Jakarta.

Valerin mengambil Fakultas Kedokteran dengan Program Studi Farmasi , sedangkan Zico, Brylian, Dewa, Rendy dan Beckham mengambil Fakultas Teknik dengan Program Studi Informatika.

Jika kalian bertanya kenapa mereka mengambil Program Studi Informatika, beckham akan menjawab “biar gue jago bobol wi-fi tetangga.” sangat aneh.

Ah iya, kalian masih ingat dengan Alfin Daniel ? Tentu kalian ingat, Alfin juga kuliah di universitas yang sama dengan Valerin, bahkan satu jurusan dengan Valerin, jangan ragukan Alfin. dia murid yang pandai.

Sedangkan untuk masalah geng mereka yaitu Anthrax, seharusnya Zico sudah mencari penggantinya tahun ini, tapi karena Anthrax sempat dibubarkan sementara karena urusan pendidikan mereka. sehingga Zico belum bisa mendapatkan ketua Anthrax yang baru.

Meskipun sekarang zico dan valerin satu Universitas, pasti kalian berfikir bahwa hubungan mereka baik baik saja, tapi kenyataan berkata lain, mereka tidak bisa sering bertemu seperti dulu karena sibuk dengan kuliah masing masing dan masalah pribadi mereka, belum lagi ditambah masalah yang membuat hubungan mereka renggang sejak satu tahun yang lalu.

Mereka benar benar seperti orang asing.

Siapa sangka. Hal yang dulunya indah. Sekarang menyakitkan.

~•~•

“capek ya begini terus setiap hari, Co.”

“mau gimana lagi? suratan takdir.”

“kapan kita bisa kaya dulu?.”

“suatu saat, aku yakin.”

~•~•

Hallooo!!!

Gimana prolognya bikin penasaran ga apa yang terjadi sama mereka?

Tungguin lanjutannya ya! ❤

Mifta Sachfira