19• Varnamaya Ratri

411 37 14
                                    

Akhirnya malam yang di tunggu-tunggu oleh semua anggota Anthrax telah tiba.

Varnamaya Ratri berasal dari bahasa Kannada. Varnamaya berarti Penuh Warna sednagkan Ratri sendiri berarti Malam. Jika disatukan Varnamaya Ratri adalah Malam yang Penuh Warna.

Benar-benar penuh Warna. Lapangan Ayodhya kembali meriah. Setiap sudutnya dipenuhi dengan lampu berwarna yang sangat indah. Gemerlap cahaya bintang bercampur dengan cahaya dari lampu warna-warni disetiap penjuru Lapangan Ayodhya, membuat semua yang melihatnya begitu tenang dan bersemangat menyambut malam yang indah ini.

Sebelum memasuki area Ayodhya. Semua tamu yang datang akan mendapat sebuat gelang berwarna emas yang menyala. Menandakan bahwa event ini milik Anthrax. Panggung yang megah dengan semua alat musik yang sudah dipersiapkan menambah suasana semangat disana. Semua stand sudah berdiri ditempatnya masing masing. Anthrax juga membuka stand umum bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi untuk menjualkan dagangan mereka. Tapi tentu itu sudah diatur oleh perangkat Anthrax.

“Verin mana, Yon?” tanya Dewa pada Valeron yang sudah berdiri di depan stand ice cream bersama kekasihnya —Aura.

“masih dijemput sama Zico kayanya.” ucap Valeron sambil terus nelihat pergerakan Aura yang sejak tadi tidak bisa diam.

“oke. gue kesana dulu.” Dewa meninggalkan Valeron dan Aura disana.

“ka Verin ko lama sih, Yon?” tanya Aura sambik memegangi lengan jaket Valeron.

“bentar lagi sampe.” ucap Valeron.

Valerin datang bersama Zico ke Varnamaya Ratri. Valerin mengenakan jaket berwarna merah yang diberikan Zico kemarin. Jaket merah dipadukan dengan kaus putih dan celana jeans hitam dan rambut yang digerai. Membuat Valerin semakin mempesona.

“Zico!” panggil Valeron sedikit berteriak karena suasana sudah sangat ramai dan berisik karena suara musik.

“kesana yuk.” Zico menggandeng Valerin untuk mengikutinya berjapan ke arah Valeron.

“ka Verin!” Aura mengambur ke pelukan Valerin, dan Valerin membalas pelukannya.

“kangen bangettt... lama ga ketemu.” ucap Aura sedikit memasang muka sedihnya.

“iya lama ga ketemu nih, kangen banget.” Valerin tersenyum meringis.

Zico dan Valeron hanya memandangi dua wanita yang sedang heboh melepas rindunya.

“Pamungkas aman?” tanya Zico.

Valeron mengangguk. “beres. jam 23.00, Oke?” Valerob menepuk pundak Zico.

“Oke.”

“woii!!” teriak Beckham dari sebrang bersama Dewa, Rendy, Brylian, Athallah dan Marselino.

“anjirr gilaaa Verin cakep banget lo.” ucap Beckham takjub melihat penampilan Valerin.

“bukan Verin ini mah.” Dewa membolak balikan badan Valerin.

“iih apaansih Wok.” sewot Valerin sambil tertawa.

“ini ka Verin? serius?” kedua tangan Athallah memegang pundak Valerin.

“ekhem.” Zico berdehem sambil melirik sinis ke arah Athallah.

“eh iya maaf Bang, ga lagi lagi.” ucap Athallah cengengesan.

“acara udah mau dimulai nih. kesana yuk.” ajak Brylian.

Semua segera merapat ke depan panggung. Acara dimulai pukul 21.00. Acara pertama adalah sambutan dari ketua Anthrax —Valeron. selanjutnya adalah penampilan dari salah satu anggota Anthrax. Semua menikmati malam ini dengan penuh perasaan bahagia. Sampai acara puncak yang ditunggu tunggu adalah penampilan dari Pamungkas.

Valerin dan Zico berada dibaris paling depan. Sedangkan yang lainnya ada di belakang mereka. Zico menggenggam erat tangan Valerin.

“selamat malam semua....” sambut Pamungkas.

“di malam yang penuh warna ini, saya akan membawakan sebuah lagu yang menyentuh hati kalian. apakah disini ada yang merasa bersalah pada pasangannya karena tidak selalu bersama? dan mungkin sikap nya menyakiti hati pasangannya?”

Zico dan Valerin merasa tertohok dengan pertanyaan Pamungkas diatas panggung. Keduanya sama sama menatap kedepan tidak berani saling menatap.

“kalau begitu langsung saja ini dia. Pamungkas - Sorry.”

Sometimes I can't be on my own
(Terkadang aku tidak bisa sendirian)

Or else i'think too much again
(Atau berpikir terlalu banyak lagi)

And it's about what I did wrong
(Dan itu tentang kesalahanku)

Times like this I wish you're here with me
(Waktu-waktu seperti ini aku harap kamu di sini bersamaku)

Semua yang ada disana menikmati alunan musik dan ikut bernyanyi bersama. Tak terkecuali Zico dan Valerin. Pegangan tangan mereka semakin erat.

For all the things I didn't do
(Untuk semua hal yang tidak aku perbuat)

And all the love that haven't got to you
(Dan semua cinta yang tidak sampai kepadamu)

I'm sorry
(Aku minta maaf)

I wish I could turn back the time
(Aku harap bisa mengembalikan waktu)

And let you know I never meant to hurt you.
(Dan membuatmu mengerti aku tidak pernah bermaksud menyakitimu)

I'm sorry I'm sorry
(Aku minta maaf )

Zico melantunkan lagu itu sambil menatap Valerin. Mambuat Valerin tersenyum. Zico seperti menuangkan rasa penyesalannya karena sikapnya dulu melalui lagu Sorry.

I miss us when I'm on my own
(Aku rindu bersama saat aku sendirian)

Or now I feel too much again?
(Atau kini aku terlalu berperasa lagi?)

it's plain and cold after you gone
(Itu menyakitkan dan hampa setelah kamu pergi)

Times like this I wish you're here with me
(Waktu-waktu seperti ini aku harap kamu di sini bersamaku)

Ohh yeah

and hold me and hold me
(Dan peluk aku)

Valerin langsung memeluk Zico erat. Lagi lagi Zico membuat Valerin tersenyum karena ketulusannya dalam melantunkan lagu itu. Mereka berpelukan sepanjang sisa lagu itu.

i'm sorry, Rin. I love you

ZIVAL •Long Story for Short Love•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang