delapan tahun sudah aku lalui hari hari ku tanpa Zico, kalian tau rasanya? selama delapan tahun aku seperti kehilangan semangat hidup, semuanya hancur tidak ada lagi senyuman, aku benar benar seperti jasat tanpa nyawa, yang hanya bisa termenung dan berkhayal bahwa orang yang kucinta itu bisa kembali padaku. Tidak hentinya aku meminta pada tuhan, agar mengembalikan dia padaku, aku selalu berkhayal ini hanyalah kebohongan dan tuhan akan memberikan kebenaran padaku ditahun berikutnya. Tapi aku salah, ini sangat nyata.
Sampai di tahun ke lima, aku mulai bisa merelakan ini semua, aku bertemu seorang laki laki yang bisa membantuku mengikhlaskan semuanya, dan bisa mengerti akan perasaanku tentang Zico.aku sudah merelakannya, tapi bukan melupakannya, aku masih mencintainya sampai sekarang, aku hanya mengikhlaskan dia yang sudah tenang disana.
Betapa beruntungnya aku menemukannya, yang mau menerima ku apa adanya, yang mau mengerti aku, dia tidak pernah melarangku untuk tetap mencintai Zico sampai sekarang.
Hari ini, aku bertemu dengan Zico di hari anniversary yang ke tiga belas tahun hubungan kita dan juga hari ulang tahunnya yang ke 23 tahun. Aku senang karena masih bisa merayakan ulang tahun nya dan ulang tahun pacaran kita yang ke 13 tahun.
“kita langsung ke hotel atau mau mampir dulu?” tanya pria disebelahku, yang sejak 2 tahun lalu sudah merubah statusnya menjadi suamiku.
“langsung pulang aja, Mas.” jawabku sambil terfokus pada anakku yang tidur dipangkuanku.
“gamau kerumah orang tua Zico dulu? mumpung masih di Surabaya.” tawarnya sambil tersenyum ke arah ku.
Aku hanya menatap lampu merah didepan, manunggunya berubah hijau sambil memikirkan tawaran suamiku itu.
“besok aja, kita masih disini kan besok?” tanya ku.
Dia diam sebentar sambil bergumam. “masih.” jawabnya ragu.
“kalo engga juga gapapa, kita pulang, kamu pasti banyak kerjaan.” ucap ku mengalah.
“aku bisa suruh Nadeo buat handle perusahaan.” dia mengulurkan tangannya untuk mengucap kepalaku. “kita kesana besok.” lanjutnya sambil tersenyum.
“terimakasih, Mas.”
~•~•
Kami sampai dihotel pukul sembilan malam, sebelumnya kami mampir ke super market membeli jajanan untuk Aaleyah —anakku.
Aaleyah sudah tidur pulas dikasur, sedangkan suamiku sibuk dengan laptopnya. Kalian lihat? ia sangat sayang padaku, sampai menunda pekerjaannya di Jakarta hanya untuk mengantarku bertemu Zico di Surabaya.
“ini kopinya diminum dulu, Mas.” aku meletakkan secangkir kopi susu panas di samping laptop suamiku.
Ia menatap ku sambil tersenyum. “terimakasih.” ucapnya.
Aku tersenyum lalu duduk disampingnya. Memperhatikan dia mengerjakan tugas kantornya.
“kamu ga lupa kan besok hari apa.” tanyanya tapi tidak menatapku.
Aku tersenyum. “ulang tahun mu yang ke tiga puluh.” jawabku sambil menyandarkan kepalaku di pundaknya.
Tangannya beralir merangkul ku sambil mengelus kepalaku.
“setua itukah aku?” tanya nya sambil tertawa.
“memangnya mau berapa?” aku pun tertawa karena pertanyaanya.
“terimakasih, Mas.” ucapku pelan. Dia menghentikan kegiatan mengetiknya lalu menatap ku.
“untuk?”
“segalanya, terutama sudah mengizinkan ku tetap mencintai Zico sampai sekarang.”
Dia tersenyum lalu membawa kepalaku kembali ke pundaknya. “sudah tugasku membuatmu bahagia.” ucapnya.
Aku memeluk nya erat, begitu juga dengan dia yang membalas pelukan ku. Tuhan... Buat aku jatuh cinta sedalam dalamnya padanya, buat aku melupakan masalalu ku, dia berhak mendapatkan seluruh hatiku.
Jika kalian bingung bahwa besok adalah ulang tahunnya yang ke 30, sedangkan umurku baru 23 tahun. Jadi, umurku dan suami ku terpaut 7 tahun. Dan aku menikah di umur 21 tahun.
Kalian ingin tahu perjalanan baru ku? Kalau iya, kalian harus baca kisah baru ku yang akan di publikasi malam ini, salam dariku. Valerin.
~•~•
Woyyy ni yang mau lanjutannya Valerin nanti malem di publish!
Komen dong yg penasaran abis baca spoiler diatas dan gasabar buat baca ceritanya! ❤
Semangat puasanya! ❤
Salam sayang, Mifta Sachfira
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIVAL •Long Story for Short Love•
Teen FictionSQUEL of My Bad Boyfriend & My Possesive Brother. [ COMPLETED] Dasha Valerin. Wanita yang berhasil menaklukan hati ketua geng motor yang sangat terkenal dengan aksi brutal nya, mampu merubahnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Masa SMA Zico dan...