10• Menjelang Event.

442 37 6
                                    

Menjelang event Anthrax angkatan 5.

~•~•~•~•~•~

“woii, pak ketu baru mane nih?” teriak Beckham saat melihat sekeliling Marlchos.

“masih sekul kaya nya deh.” jawab Arjuna sambil mengepulkan asap ke udara.

“oiya dia sekul pulang sore ya.” Beckham mengambil bungkus rokok disamping Arsa.

“emang nya lo. kelas belum kelar udah cabut.” sindir Rafly.

“kaya lo engga aja, Fly.” balas Rendy.

“engga lah, kelas gue pagi sampe siang doang.” elak Rafly.

Zico hanya memperhatikan obrolan teman temannya. Tanpa berniat ikut kedalam obrolan tidak bermutu itu. Zico mengambil bungkus rokok dari tangan Beckham.

“sebat lo, Co?” tanya Arsa heran.

“menurut lo, Sa?” tanya Zico balik.

“tumben aja lo sebat. biasanya kaga.” Arsa memberikan korek nya pada Zico.

“sini bagi, Co.” Brylian merebut bungkus rokok dan korek dari Zico setelah Zico menyulutkan api pada rokoknya.

“lo mau sebat juga, Bry?” tanya Zico sambil menaikkan kedua alisnya.

“iya. asem.”

“anjayy tumben mas bry. biasanya vape doang lo.” ujar Ilham.

Brylian tidak menanggapi ilham. Memilih untuk bersandar didinding dengan sebelah tangannya dimasukkan kedalam saku celananya.

“event angkatan lima temanya mau kaya gimana?” tanya Rafly.

“gatau. terserah ketua barunya aja.” jawab Zico santai.

“yauda tunggu me—”

“assalamualaikum, i'm cominggggg” teriak Athallah saat memasuki Marlchos.

“nah baru dateng nih pa ketu baru kita.” sambut Dewa.

Valeron masuk langsung berhigh five pada semua seniornya. Termasuk pada Zico. Seperti tidak pernah terjadi apa apa diantara mereka. Padahal sebelumnya mereka berkelahi. Tapi begitulah Anthrax. Tidak boleh bertengkar lama lama sesama anggota.

“panjang bool lo, Thal. baru aja diomongin.” ucap Beckham.

“anjir lo, Bang. dosa lo ghibahin cowo ganteng kaya gue.” Athallah duduk sambil melepaskan tasnya.

“ganteng dari Hongkong.” cibir Rendy.
“gue sama Valeron aja masih gantengan gue. ya ga, Ron?” Athallah menaik turunkan alisnya bergantian.

Valeron menatapnya sinis. “semerdeka lo.” jawabnya malas.

“Thal diem deh, diterkam Valeron tau rasa lo.” Marselino menepuk pundak Athallah.

Athallah hanya nyengir lalu mengangkat dua jari diudara. “hehe, peace deh peace.” ucapnya cengengesan.

“Bry lo bawa buku kas?” tanya Zico.

ZIVAL •Long Story for Short Love•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang