15• Invitation.

417 41 4
                                    

Jum'at yang cukup cerah untuk Valerin dan Zico berjalan di taman kampus sebelum kelas dimulai. Di hari Jum'at kelas mereka mendapat jam yang sama. Jadi, mereka bisa bersama sebelum masuk kelas masing masing.

"lo dateng ke event lusa kan?" Zico menatap Valerin penuh harap.

Valerin menggigit bibir bawahnya. Mengedarkan pandangannya.

"jangan kaya gitu." ucap Zico tiba tiba membuat Valerin mengernyit. "jangan gigit bibir." lanjutnya.

"emang kenapa si?" Valerin mengulang menggigit bibirnya.

"Rin." Zico menepuk pundak Valerin. "jangan bikin gue kelepasan." ucapnya pelan.

Valerin membulatkan matanya lalu memukul lengan Zico. "iih apaan sih."

Zico tertawa melihat ekspresi kesal Valerin. "jangan kaya gitu di depan cowo lain." Zico mengacak rambut Valerin.

"emang kenapa?" tanya Valerin ngeyel.

"ck! kalo mereka nafsunya tinggi terus kelepasan gimana?" ucap Zico. Valerin menutup mulutnya rapat-rapat.

"jangan gitu didepan cowo lain." ulang Zico. "cuma boleh ke aku." lanjutnya.

Valerin menatap Zico dengan puppy eyes nya. Apa tadi yang barusan Zico katakan? Aku? Valerin tidak salah dengar kan?

"heh, kenapa sih?" Zico menggoyangkan tubuh Valerin.

"kamu tadi ngomong apa? coba ulangi."

"heh, kenapa sih."

Valerin berkacak pinggang. "bukan itu. sebelumnya."

"cuma boleh ke aku?" ucap Zico mengulang kalimatnya.

"aku? serius? aku gasalah denger kamu ngomong aku?" Valerin menggoyangkan kedua lengan Zico.

"iya, aku."

Valerin tersenyum. Akhirnya yang ia inginkan telah kembali.

"pertanyaan aku belum dijawab."

Valerin menautkan kedua alisnya. "pertanyaan yang mana?"

"dateng ke event lusa?"

"kalo diizinin dateng. kalo engga. ya mau gimana lagi." lirih Valerin pelan.

"emang kalo sama Valeron gaboleh?"

"boleh sih, tapi-" Valerin menjeda kalimatnya. "pasti papa suruh Alfin temenin aku." Valerin mengerucutkan bibirnya.

"gausah cemberut. dateng aja sama Alfin." ucap Zico santai.

"emang kamu ga cemburu?" tanya Valerin jail.

"cemburu lah."

"tapi-"

"hayo! ngapain lo berdua mojok disini!" teriak Beckham dari arah belakang.

"ah! resek! ganggu orang aja lo." kesal Valerin.

"dih atuh maap." Beckham cengengesan.

"maklumin, Rin. jomblo jadi sukanya gangguin orang." celetuk Rendy.

"ngaca lo!" sewot Beckham.

"udah, ribut terus." ucap Brylian menengahi. Mungkin Brylian sudah jengah melihat sahabatnya ini selalu seperti ini.

"tiket udah lo siapin?" tanya Zico.

"udah beres pokoknya tinggal dijualin." ucap Dewa bangga.

"mau beli dua dong, buat gue sama Lifi." ucap Valerin pada Dewa.

ZIVAL •Long Story for Short Love•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang