33• Kebenaran (2)

393 37 18
                                    

Valeron Side.

“lo cantik banget kalo ketawa.”

Samar samar Valeron mendengar ucapan Alfin dari balik pintu.

“maaf, karena gue tawa lo jadi hilang.”

‘itu lo sadar sat’ batin Valeron.

“maafin gue, Rin. Ini karena papah, kalo gue ga ngelakuin semua ini, bokap lo dalam bahaya, dan gua gamau liat lo sedih.”

Valeron menautkan alisnya. “ngapain dia bawa bawa bokap” desisnya.

“lo tau, Rin? gue nganggep lo kaya adik gue sendiri, gue gapernah mau pacaran apalagi sampe nikah sama lo, karena gue tau lo cuma cinta sama Zico, gaada yang lain dihati lo selain dia.”

Valeron mulai serius mendengar kan semua ucapan Alfin.

“semoga lo ga benci sama sahabat lo yang brengsek ini.”

Valeron berdecak. “ck! Verin udah bemci banget sama lo.” gumamnya.

“gue sayang sama lo, Rin. gue sayang sama lo sebagai sahabat.”

Akhirnya Valeron mengerti apa yang sedang terjadi saat ini.

“kalaupun lo denger ini, gue mohon banget jangan kasih tau siapapun, karena ini menyangkut nyawa bokap lo.”

“gue tau apa yang harus gue lakuin sekarang.” gumam Valeron. Setelah melihat Alfin ingin berjalan keluar, Valeron pun pergi secepat mungkin dari depan kamar Valerin.

~•~•

Setelah dari kamar Valerin, Alfin kembali ke ruang tamu untuk mengambil jaket dan kunci motor nya. Perasaanya sedikit lega karena sudah memberitahu semua yang ia pendam sendiri selama ini pada Valerin. Walaupun ia yakin Valerin tidak mendengar perkataanya.

“Fin.”

Alfin menoleh pada Valeron yang tadi memanggilnya.

“kenapa?” tanya Alfin datar.

Valeron melayangkan satu pukulan ke wajah Alfin. Alfin memegangi pipinya yang terkena bogeman mentah dari Valeron.

“ada masalah apa lo pukul gue?” tanya Alfin.

“gue yang harusnya tanya, kenapa lo tutupin ini semua?” tanya Valeron dingin.

Alfin menautkan alisnya tidak mengerti dengan yang dikatakan oleh Valeron.

“gue tau ini semua rekayasa lo sama bokap lo kan?” Valeron menarik kerah kaus Alfin.

“rekayasa apa yang lo maksud?” sergah Alfin melepaskan cengkraman Valeron di kerahnya.

“jangan lo pikir gue bego, Fin. gue denger semua omongan lo sama Verin tadi.”

Alfin membulatkan matanya kaget karena Valeron telah mengetahui semua rahasianya.

“kenapa lo ga kasih tau gue, ini juga menyangkut bokap gue.”

Alfin menghembuskan nafasnya kasar. “gue akan cerita ke lo, tapi lo gaboleh kasih tau siapapun, karena kalau engga, bokap lo dalam bahaya.”

“oke, deal.”

“ini semua karena dendam masalalu, Ron. bokap gue mantan pacar mama lo dan papa lo udah ngerusak kebahagiaan bokap gue, asal lo tau yang bikin perusahaan papa Zico bangkrut itu bokap gue.”

Valeron benar benar terkejut bukan main, dia tidak berpikir sejauh ini.

“soal penyuntikan dana?” tanya Valeron.

“bokap gue juga yang buat perusahaan papa lo bangkrut, dan menyalahkan papa Zico. Semata mata biar bokap lo hutang budi sama dia dan dibayar dengan nikahin Verin sama gue.”

Valeron mencoba menahan emosinya yang sudah hampir meluap.

“kenapa harus Verin yang jadi korban?”

Alfin mengembuskan nafasnya pelan. “bokap mau balas dendam dengan gue nyakitin Verin, dia mau nyokap lo ngerasain apa yang selama ini dia rasain.”

“gaada urusannya sama sekali, anjing!” teriak Valeron.

“gue juga tau, gue juga awalnya nolak ini, tapi bokap ngancem gue, kalo gue gamau bokap bakal celakain Verin dengan tangannya sendiri.”

Valeron benar benar tidak habis pikir dengan semua penuturan Alfin, semuanya membuat ia tersulut emosi.
“bokap lo psikopat!”

“ya gue tau itu, dan karena lo udah tau hal ini, gue harap lo bisa bantu gue.”

Valeron melirik ke arah Alfin sinis. “apa yang bisa gue lakuin?”

“lo cuma harus bikin Zico ga ngejauh dan ga dapet pengganti Verin, karena gue yakin mereka masih bisa kembali, tapi Zico jangan sampe tau soal ini.”

“tadi lo bilang kalo mereka kembali bokap gue dalam bahaya, jadi maksud lo apa!” ucap Valeron sewot.

“lo percayain sama gue, pernikahan itu gaakan terjadi dan gaakan ada yang terluka.” Alfin menepuk pundak Valeron.

“oke gue percayain sama lo, tapi kalo sampe terjadi sesuatu, lo tau akibatnya.”

Valeron masuk kedalam meninggalkan Alfin yang berdiri termenung.

“gue akan selesain ini semua.”

~•~•

Terungkap sudah semuanyaaa Valeron doang yg tau ni, jangan bilang siapa siapa lagi ya klean wkwk.

Next?

Mifta Sachfira

ZIVAL •Long Story for Short Love•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang