36• Akhir Kisah Aku & Kamu.

679 59 51
                                    

Sudah siap membaca Ending ini? Perhatian aja ini mengandung bawang 😂 Siapin tissu dulu deh dari sekarang wkwk

Selamat membacaa! 😘

~•~•

Zico menyelamatkan Alfin dari maut, sedangkan dirinya terpental cukup jauh karena hantaman truk yang sangat keras. Valerin berdiri menghampiri Zico yang sudah berlumuran darah. Valerin membawa kepala Zico kepangkuannya.

“Zico... Zico kamu tahan ya, kita kerumah sakit sekarang, Zico jangan tinggalin aku, aku mohon, jangan tutup mata kamu.” ucap Valerin terisak.

Valeron, Alfin dan yang lainnya menghampiri Valerin dan Zico.

“Eyon kita kerumah sakit, cepet Eyon tolong Zico.” teriak Valerin pada Valeron. Valeron dan Beckham segera mencari taxi.

“Co, lo bertahan.” ucap Alfin panik.

Valeron dan Beckham berhasil mencari taxi, lalu dengan cepat membawa Zico kerumah sakit terdekat.

~•~•

Valerin POV.

Semua menunggu dengan harap harap cemas, semuanya berada di depan ruang UGD kecuali orang tua Zico yang berada di Surabaya dan mungkin akan membutuhkan waktu lama untuk sampai di Jakarta.

Aku terus menangis dalam pelukan Valeron, mulutku selalu mengucapkan doa doa agar Zico bisa selamat dan kembali padaku. Semuanya juga ikut berdoa dan berharap sama sepertiku, aku hanya ingin Zico selamat, dan kita bisa memulai kembali sesuatu yang sudah hancur itu.

Ya Allah kabulkan doaku, kabulkan doa teman teman ku, selamatkan Zico, kabulkan doaku, ya Allah. Tolong Zico, kembalikan dia padaku, aku yakin dia kuat, dia adalah kebahagiaanku, jangan hilangkan dia dariku, selamatkan Zico ya Allah.

Tidak henti hentinya aku mengangkat tangan memohon kepada-Nya, agar bersedia menolong Zico.

Keyakinanku begitu besar, aku sangat yakin Zico akan selamat, kita akan kembali seperti dulu, kita akan bahagia seperti dulu, aku yakin, ya aku yakin Allah akan mengabulkan doaku. Valeron juga tidak berhenti mendoakan Zico, Valeron memelukku erat, meyakinkan ku kalau Zico akan selamat dam baik baik saja, tapi aku mendengar keraguan dari mulutnya.

“Yon... Zico bakal selamat kan?” tanyaku parau pada Valeron.

Valeron mengangguk samar. “gue yakin dia kuat.” jawabnya.

Dokter itu keluar ruangan dengan wajah tidak bisa ditebak, aku langsung berdiri menghampiri dokter itu dengan cepat.

“gimana keadaan Zico, Dok?” tanya ku tidak sabar.

“apa kamu yang bernama Valerin?” tanya dokter itu padaku.

Alu dengan cepat mengangguk. “iya saya Valerin, ada apa dok?”

“pasien meminta kamu untuk menemuinya didalam.”

Belum selesai dokter itu bicara, aku sudah langsung masuk kedalam untuk menemui Zico tidak lupa berharap agar Zico baik baik saja.

“Co...” panggil ku pelan sambil menangis.

“Rin...” lirih Zico.

Aku menatap Zico sambil terus menangis.

“jangan nangis, kamu cantik, gaboleh sedih.”

Aku semakin menangis sejadi jadinya sambil memeluk Zico.

“a–aku udah bilang. a–aku gasuka liat ka–mu nangis.” Zico mencoba mengusap air mataku dengan tangannya yang masih dipenuhi darah.

“kamu jaga diri baik baik. maaf aku gabisa disamping kamu lagi.”

ZIVAL •Long Story for Short Love•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang