" Gila sih gila, gila gila gila. Aku harus gimana Delongggg!" Aku memutar bola mata jengah melihat Leni dari tadi heboh nggak karuan.
" Diem bisa nggak sih Len? ya Alloh. Mas Saka dimana?"
" Nggak tau, masih nemuin temen-temennya kali. Della, gimana ini! Ntar malem masa langsung belah duren, enggak harus kan ya?"
" Uhug!" Aku yang barusaja meneguk minuman langsung kesedak gara-gara ucapan Leni barusan. Untung kesedaknya biasa aja, nggak pakai batuk berekpanjangan.
" Bussset Len. Aku jamin deh, malem pertama orang nikah itu buat istirahat. Belah duren di malam pertama? Duh! Nggak kebayang aku. Apa nggak capek, setelah seharian nyalamin tamu?" Aku bergidik sendiri membayangkannya.
" Ih elo jumblo mana tahu! Emang lo nggak liat tadi, laki gue se-hawt apa?!"
" Jo-jomblo? Oke, baiklah. Aku diam." Belum tahu saja dia. Aku, jomblo? Jomblo apanya? Tiga minggu lagi kususul dia!
Leni memang belum tahu tentang aku dan Pak Razan, dan bukan hanya Leni sih, semuanya juga belum tahu kecuali Bag Gani, tentu saja.
tok-tok-tok!
" Iya bentar, siapa?"
Leni yang sudah ganti pakaian langsung berlari ke arah pintu begitu pintu diketuk. Saat ini aku sedang dikamar tamu rumah Leni, yang disulap sedemikian rupa jadi ruang tata rias.
" Loh, Pak Razan?"
Mendengar nama calon suami---- ehhh nama Pak Razan disebut, aku langsung berdiri dan menghampiri pintu.
" Della mana?"
" Eh—"
" Saya, pak?" Aku langsung nyengir begitu berdiri di belakang Leni.
" Ini sudah pada mau pulang, kamu nggak mungkin nginep disini kan?"
" Oh sudah pada mau pulang? Iya, saya ambil tas dulu." Aku langsung berlari ambil tas, lalu kembali.
" Loh, kok buru-buru pak?"
" Ini sudah jam dua Len, takut kemalaman sampai Jogja."
" Iya bener. Kita semua pulang ya Len."
" Aku ikut turun, bentar. Aku pakai sendal dulu." Tepat ketika Leni masuk bentar ambil sendal, Mas Saka datang dan langsung tersenyum ke arahku.
" Mas Saka, kami mau pulang habis ini."
" Loh iya? Kok buru-buru?"
" Mana ada buru-buru mas? Ini udah mau sore. Kita datang juga udah dari tadi."
" Padahal kalau kamu nginep sini juga nggak papa Dell, ntar tidur samping aku. Asal jangan ditengah." Leni yang sudah kembali langsung nimbrung.
" Dih! Ogah! Amit-amit"
" Oh kamu rela nanti malem diganggu Della?" Mas Saka melirik Leni yang langsung dibalas Leni dengan cengiran sambil mengapit lengan kiri Mas Saka.
" Ya enggak sih, nanti malam kan malam bersejarah kita mas. Aw!" Leni menatap Mas Saka centil. Ini anak emang udah putus urat malunya.
" Najong! Ewwww!" Aku bergidik ngeri ke arah Leni.
" Bilang aja iri, dasar jombs!"
Aku baru hendak melawan kalimat Leni ketika tiba-tiba Pak Razan menyela-nyela jari tangan kiriku lalu mengangkatnya.
Leni melongo. Matanya mengerjap beberapa kali.
" Mmm ma-maksudnya, pak?"
" Pak! Lepasinnnn, ini---"

KAMU SEDANG MEMBACA
Entire Love (END)
Genel KurguArdella Ayuning Putri (Della) dikhianati pacar sekaligus sahabatnya. Radit dan Rere, dua orang yang sangat dia sayangi, justru menghancurkan kepercayaannya hingga berkeping-keping. Di saat Della melampiaskan kekesalannya di atap hotel, dia bertemu...