6

8.2K 283 1
                                    

Dea terbangun dari tidur dengan tubuh yang terasa sakit, terlebih di bagian sensitif nya.

Ia melihat Arnold sedang sibuk dengan laptop, Dea pun melihat jam dinding, dan jam itu menunjukkan pukul 5: 30, Dea terkejut lalu ia langsung bangkit namun rasa sakit kembali mendera dirinya, hingga membuatnya meringis.

Mendengar ringisan sang istri, Arnold tersenyum puas.

"Jangan harap aku membantumu" ucap Arnold dingin.

Dea tidak merespon, ia berusaha bangkit dari tempat tidur dan menahan perih.

5 menit kemudian Dea berhasil berdiri dan melangkah ke arah kamar mandi, sementara Arnold mematikan laptop nya dan keluar kamar untuk membersihkan diri di kamar tamu.

30 menit kemudian Dea keluar kamar dan ia melihat Arnold sudah berpakaian rapi, pria itu sedang menikmati kopi hangat di meja makan.

Ada banyak makanan di meja makan, Dea mulai mengambil piring dan mengambil nasi dan lauk, lalu dirinya langsung mengisi perut tanpa menunggu Arnold.

Tiba-tiba Arnold mengambil uang senilai 50 ribu dan menaruh nya di hadapan Dea.

"Ada supir yang bakal nganter kamu nanti" ucap Arnold kemudian ia bangkit dari tempat duduk dan melangkah pergi.

Dea heran karena arnold tidak serapan, namun Dea berusaha untuk tidak peduli, tapi melihat seseorang tidak mengisi perut di pagi hari membuat tetep membuat nurani nya tersentuh, sekalipun orang itu adalah orang yang di benci.

"Om" ucap Dea pada akhirnya.

Mendengar itu Arnold menghentikan langkahnya dan menatap Dea.

"Kurang?" tanya Arnold.

"Bukan" jawab Dea.

"Terus?" tanya Arnold lagi.

"Makan dulu" ucap Dea.

"Gak laper" balas Arnold, lalu ia kembali melangkah pergi.

"Om" panggil Dea lagi.

"Gak usah ngurusin hidupku" balas Arnold tanpa menghentikan langkah.

"Aku gak bisa ngabisin semua makanan ini" ucap Dea.

Arnold berdecak, kemudian ia menatap Dea dengan geram.

"Tinggal buang" balas Arnold.

"Gak baik buang-buang makanan" ucap Dea.

"Terserah" balas Arnold.

"Om" panggil Dea untuk ke sekian kali dengan nada suara pelan seraya menatap wajah pria itu.

"Aku bukan om kamu" balas Arnold tajam.

"Makan dulu" ucap Dea.

Arnold menghembuskan napas kasar lalu ia kembali duduk di kursi meja makan, lalu Arnold mengambil piring, nasi dan lauk pauk, kemudian Arnold melahap makanan nya dengan cepat, usai makanan nya habis Arnold menuangkan air putih ke dalam gelas kemudian meminum nya, setelah itu Arnold berdiri dan bergegas pergi ke kantor, walau Dea membenci Arnold tetapi membiarkan seseorang yang tak sarapan adalah sesuatu yang salah.

Setelah Arnold tak terlihat lagi, Dea bergegas berangkat sekolah, walau dirinya kesulitan berjalan namun Dea harus tetap hadir dalam kelas, ia segera berjalan keluar rumah, dan benar saja, ada sebuah mobil berwarna putih beserta supir yang sepertinya sedang menunggu dirinya.

Dea pun segera masuk ke dalam mobil dan mobil tersebut kemudian mobil mewah itu langsung melaju dengan cukup cepat, 20 menit kemudian Dea sampai di gerbang sekolah nya, ia keluar dari mobil dan masuk ke sekolah sederhana tersebut.

touch heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang