"Ayo kita ke menara eiffel" ajak Arnold kepada Dea.
"Urusan kakak udah selesai?" tanya Dea.
"Udah, cepet kan" jawab Arnold.
"Tapi ini masih siang" ucap Dea.
"Ya udah kita ke museum louvre dulu aja" ucap Arnold.
"Museum apa itu?" tanya Dea.
"Seni" jawab Arnold.
"Ya udah, aku siap-siap dulu" ucap Dea.
Arnold mengangguk, ia pun perlu membersihkan diri lagi.
35 menit kemudian Arnold sudah selesai mandi, ia melihat Dea sedang memilih baju di koper.
"Mau aku pilihin?" tawar Arnold.
Mendengar itu Dea memutar tubuh menghadap Arnold dan Dea terkejut karena dirinya melihat penampilan Arnold sangat gagah.
"Kok diem?" tanya Arnold lagi.
"Sempurna" komentar Dea pada penampilan Arnold.
"Iya dong, biar kamu bangga punya aku" ucap Arnold.
Dea mendekati Arnold sembari tersenyum.
"Yang ada aku yang minder" ucap Dea.
"Gak boleh bilang begitu" balas Arnold cepat.
Arnold pun melangkah ke koper Dea dan melihat seluruh pakaian istrinya itu.
"Beli baju lagi ya" ucap Arnold.
"Nanti gak keburu" balas Dea.
"Keburu kok, ngambilnya deket" balas Arnold, lalu dirinya menghubungi sekretaris nya untuk mengambil baju dari butik adiknya yang berada di sekitar hotel.
Mata Dea tidak bisa lepas dari wajah suaminya.
"Aku udah minta tolong buat ambil gamis kamu" ucap Arnold setelah memutus panggilan kemudian menatap Dea.
"Kenapa ngeliatin aku begitu?" tanya Arnold heran.
"Kenapa gak ada yang jatuh hati sama kakak selama ini ya" ucap Dea.
"Mungkin karna sikap aku, waktu itu kamu bilang begitu" balas Arnold.
Dea tidak merespon.
"Kenapa tiba-tiba bilang begitu?" tanya Arnold sembari mendekati Dea.
"Gapapa" jawab Dea.
"Dari tadi mata kamu gak lepas dari aku, terpesona ya?" tanya Arnold percaya diri.
"Sedikit" jawab Dea.
"Susah banget bilang iya aja tuh" balas Arnold tersenyum.
15 menit kemudian gamis yang di tunggu pun datang.
"Makasih" ucap Arnold kepada sekertaris nya.
"Sama-sama pak" balas nya.
Kemudian pria yang lebih muda dari Arnold itu keluar kamar hotel.
"Ini cocok buat kamu" ucap Arnold seraya menjabarkan gamis tersebut.
"Pasti" ucap Dea, ia mengambil alih gamis itu dari tangan Arnold, lalu Dea melangkah ke kamar mandi.
"Ganti disini aja" ucap Arnold.
Mendengar itu, dea menghentikan langkah nya.
"Yang ada kita gak jadi ke museum" ucap Dea tanpa menatap wajah suaminya kemudian ia kembali melangkah ke kamar mandi.
Arnold tersenyum mendengar nya, 10 menit kemudian dea keluar dari kamar mandi.
"Sempurna" ucap Arnold melihat penampilan Dea yang begitu menakjubkan menurut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
touch heart
ChickLitkesalahan dari saudara sepupu nya membuat hidup seorang gadis pendiam menjadi tidak tenang 21 maret s/d 26 mei 2020 sorry berantakan, tahap revisi