35

12.4K 335 14
                                    

"lo kenapa?" tanya rama saat menghampiri dea di kamar mandi sedang muntah-muntah.

"gapapa" jawab dea, lalu ia mengelap sisa lendir di ujung bibirnya.

"yakin?" tanya rama memastikan.

"iya" jawab dea seraya tersenyum kepada rama.

"ok, gw bantu lo ke kelas" ucap rama.

"gak usah, gw bisa sendiri" balas dea.

"gak, gw anterin" kekeh rama.

dea tidak dapat menolaknya, rama pun mengantarkan dea ke kelasnya.

"mau ke UKS dulu?" tawar rama.

"gak, gw gapapa" jawab dea.

"tapi muka lo pucet banget" balas rama.

"gw kecapean aja" balas dea tersenyum.

"sok kuat lo jadi orang" ucap rama.

"gw beneran gapapa kak, gak usah khawatir" ucap dea menyakinkan rama.

rama tidak merespon, mereka pun berjalan ke arah kelas dea, tetapi tiba-tiba dea merasa pusing dan tumbang begitu saja di samping rama.

Rama pun panik seketika, ia meminta tolong mahasiswi untuk membopong dea ke UKS.

sampai di UKS dea langsung di tangani sementara rama menghubungi arnold.

30 menit kemudian arnold datang dengan raut wajah cemas, ia mendekati dea untuk melihat kondisi istrinya itu.

"kenapa dea bisa pingsan?" tanya arnold kepada rama.

"tadi dia muntah-muntah terus gw liat mukanya pucet banget, dan pas gw sama dia lagi jalan ke kelas tiba-tiba dea pingsan" jelas rama.

mendengar itu arnold langsung menatap wajah pucat dea dengan tatapan cemas, tanpa sadar arnold mengecup kening dea dengan lembut, rama heran melihatnya, dirinya seperti melihat tatapan istimewa di mata arnold untuk dea.

"kenapa kamu maksain diri" cicit arnold di depan wajah pucat dea.

arnold pun duduk di kursi dekat tempat tidur, ia menunggu istrinya itu sadarkan diri, sedangkan rama pergi dari ruang UKS, memberikan kedua orang itu waktu berdua, begitu juga dengan penjaga UKS.

1 jam kemudian akhirnya dea membuka mata, arnold pun senang melihat itu.

"alhamdulilah kamu udah sadar" ucap arnold sembari tersenyum manis.

"kak arnold" ucap dea dengan nada suara pelan.

"iya sayang, aku disini" balas arnold.

"ngapain kakak disini?" tanya dea bingung.

"aku khawatir sama kamu, tadi rama ngabarin aku kalo kamu pingsan" jawab arnold.

"pingsan" ulang dea.

"iya sayang" balas arnold.

dea mulai bangun dari tempat tidur, namun arnold mencegah nya.

"jangan banyak gerak dulu, badan kamu masih lemah" ucap arnold seraya menahan bahu dea.

"aku udah gapapa" balas dea.

"nurut kata suami" ucap arnold pelan.

dea pun tidak jadi bangkit dari tempat tidur.

"suami" ulang sebuah suara dari arah pintu masuk.

arnold dan dea terkejut mendengar suara tersebut, mereka pun menoleh ke sumber suara.

"rama" ucap arnold pelan.

pemilik nama tersebut mendekati arnold dan dea.

"apa maksud dari apa yang gw denger tadi?" tanya rama serius.

touch heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang