9

6.9K 322 3
                                    

Ketika Dea sedang belajar untuk tryout minggu depan, tiba-tiba ponselnya berdering, Dea langsung melihat panggilan masuk tersebut, dea terkejut karena ID Manda terpangpang di layar gawai nya, Dea langsung menutup dan menaruh bukunya kemudian menjawab panggilan tersebut.

"Assalamu'alaikum" ucap Dea.

"Walaikum'salam, Dea besok aku mau kamu ke rumah, ada yang mau aku omongin" ucap Manda.

"Insyaallah mbak" ucap Dea.

"Harus Dea, aku harus menjelaskan semuanya" ucap Manda serius.

"Iya mbak" balas Dea.

"Ya udah, sampai ketemu besok, assalamu'alaikum" ucap Manda.

"Iya, walaikum'salam" balas Dea, lalu panggilan pun terputus.

Dea menaruh ponselnya jadulnya di meja, kemudian dirinya berdiri dan berjalan ke ruangan pribadi Arnold.

"Boleh aku masuk?" tanya Dea seraya mengetuk pintu ruangan Arnold.

Lalu tiba-tiba pintu terbuka dengan sendirinya, Dea pun masuk ke dalam ruangan

"Ada apa?" tanya Arnold yang tidak mengalihkan tatapan nya dari laptop.

"Mbak Manda udah kembali" jawab Dea.

Mendengar itu, Arnold langsung menatap Dea.

"Bukan urusanku" ucap Arnold.

"Tapi katanya mbak Manda mau menjelaskan semuanya" ucap Dea.

"Aku bilang bukan urusanku" balas Arnold serius, kemudian Arnold kembali menatap laptop.

"Ya udah, nanti aku yang kesana" ucap Dea.

"Gak usah" ucap Arnold cepat.

"Tapi aku mau tau" balas Dea.

Arnold langsung berdiri mendengar keinginan Dea.

"Buat apa?" tanya Arnold seraya menatap Dea, langkah kaki nya juga terus mendekati tubuh Dea.

"Cuma mau tau" jawab Dea.

"Aku kan bilang gak usah" balas Arnold.

"Please" ucap Dea pelan.

Arnold menyetuh bibir Dea.

"Kamu mau bikin Manda kembali sama aku terus kamu bebas gitu?" tanya Arnold.

"Gak" jawab Dea.

"Oh iya" ucap Arnold, ia mulai menyentuh bagian sensitif dea dari dalam dengan kasar, dan itu membuat Dea meringis.

"Ya udah oke aku gak kesana" ucap Dea menyerah.

"Seriosly?" tanya Arnold.

"Iya, udah kak sakit" pinta Dea pelan, Dea merasa sangat nyeri di bagian dadanya.

"Lemah" balas Arnold, ia menyudahi aksinya dan kembali ke kursinya.

Dea bernapas lega karena arnold berhenti menyakiti nya, Dea pun memutar tubuh dan berjalan keluar.

"Siapa suruh kamu keluar?" tanya Arnold yang membuat langkah Dea terhenti.

Dea memutar tubuh nya kembali untuk menghadap Arnold, kemudian ia kembali melangkah ke arah suaminya itu, setelah Dea sudah berada di dekatnya, Arnold langsung menarik Dea ke pangkuan nya.

"Pasti kamu mau telfon Manda kan?" tanya Arnold, kemudian ia mengecup belakang telinga Dea.

Dea berdecak dalam hati, bagaimana bisa Arnold mengetahui niatnya.

touch heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang