Seorang gadis muslimah pendiam sedang duduk di kantin bersama 1 teman nya, ia adalah gadis yang sangat pendiam juga dirinya jarang sekali berkomunikasi dengan teman-teman di sekitar nya.
"Pulang sekolah ke toko buku dulu yuk" ajak teman gadis tersebut.
"Ya boleh" balas nya.
"Rencana mau kuliah dimana lo?" tanya Rena, teman dari gadis pendiam tersebut.
"Gw belum tau" jawab Dea.
"Kok gak tau, tinggal 1 semester lagi lohh" ucap Rena.
"Belum ada yang cocok, lagipula bokap ragu mau daftarin gw kuliah apa gak" ucap Dea.
"Masalah biaya lagi?" tanya Rena.
Dea hanya mengangguk, sementara Rena menarik dan menghembuskan napas, selalu saja seperti itu, dan Rena mengerti itu.
"Lo berdo'a aja, semoga Allah mudahkan jalan lo buat kuliah" ucap Rena.
"Ya amiinn" balas Dea.
Tidak lama bel masuk pun berbunyi, Dea dan Rena segera bangkit dari tempat duduk dan langsung melangkah ke kelas.
Beberapa jam kemudian jam belajar telah usai dan dea segera pulang ke rumah, sampai di rumah dea segera berganti baju dan menyusul sang ibu di rumah paman dan bibinya, sang ibunda memang bekerja di rumah paman dan bibi Dea.
"Ayah, aku pamit nyusul bunda dulu ya" ucap Dea kepada sang ayah.
"Iya" balas sang ayah singkat.
"Assalamu'alaikum" ucap Dea.
"Walaikum'salam" balas Dodi.
Setelah mendengar itu Dea segera keluar dari rumah, dirinya menaiki sepeda untuk menuju rumah Nia.
15 menit kemudian Dea sampai di rumah yang cukup mewah, ia segera memarkirkan sepedanya dan masuk ke dalam rumah tersebut.
"Maaf bun, aku baru dateng" ucap Dea kepada ibunya sesaat setelah dirinya sampai di dapur.
"Kamu udah makan belum?" tanya Siti.
"Belum bu, tadi langsung kesini" jawab Dea.
"Ya udah kamu makan dulu sana" ucap Siti.
"Iya bu" balas Dea, kemudian ia segera mengambil piring dan nasi lalu lauk yang apa adanya, setelah itu Dea segera makan.
Usai makan Dea membantu sang ibu memasak makan siang dan menyuci piring.
"Kok hari ini kita masak banyak banget bu?, tumben, mau ada tamu kah?" ucap Dea.
"Iya, kayanya mau ada yang datang hari ini" jawab Siti.
"Siapa?" tanya Dea penasaran.
"Gak tau" jawab Siti.
Dea tidak merespon, tak lama ada suara yang memanggil nama gadis manis tersebut.
"Dea" panggil sebuah suara dari arah belakang gadis itu.
Dea langsung memutar tubuh dan menatap pemilik suara yang memanggil namanya.
"Iya tante" balas Dea sopan.
"Kamu ke pasar gihh, ada sesuatu yang belum di beli" ucap nya.
"Iya tante" balas Dea patuh.
Kemudian wanita yang berumur kepala 3 itu memberikan beberapa lembar uang 50 ribuan kepada dea.
"Nanti kembalian nya buat kamu" ucap nya.
"Makasih tante, aku pergi dulu" balas Dea sembari tersenyum tipis.
"Sama-sama" balas nya sembari mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
touch heart
Genç Kız Edebiyatıkesalahan dari saudara sepupu nya membuat hidup seorang gadis pendiam menjadi tidak tenang 21 maret s/d 26 mei 2020 sorry berantakan, tahap revisi