touch heart

27

"assalamu'alaikum" ucap dea ketika dirinya dan arnold melangkah menuju ruang keluarga.

"walaikum'salam" balas melati dan edward secara serempak.

dea mengecup punggung tangan melati kemudian menangkupkan kedua tangan kepada edward.

"sini" ucap melati seraya menepuk soffa yang dirinya duduki.

tanpa merespon dea duduk di sisi melati.

"gimana kabar mama?" tanya dea mencoba mengakrabkan diri.

"baik" jawab melati.

sedangkan arnold hanya duduk diam di soffa single, ia sibuk dengan gawai nya, dea yang melihat itu pun mencoba menegurnya.

"kak" ucap dea, arnold pun menoleh sekilas.

"hm" sahut arnold.

"hp nya simpen dulu kali" ucap dea.

"aku sibuk" ucap arnold tanpa menatap dea.

dea berdiri dan mengambil ponsel arnold secara tiba-tiba, arnold terkejut, ia langsung menatap dea dengan heran.

"kok di ambil?" tanya arnold.

"jangan main hp dulu" ucap dea.

"ya udah ok" balas arnold.

edward dan melati heran karena dea berani bersikap seperti itu, arnold pun tidak marah.

"gitu dong" balas dea tersenyum, kemudian ia kembali duduk di sisi melati.

"ikut papa ke belakang" ucap edward tiba-tiba kepada arnold, lalu pria paruh baya itu berdiri dan menuju taman belakang.

arnold tak merespon, namun ia bangkit dari soffa dan mengikuti sang ayah.

"ini hp nya bawa" ucap dea.

"pegang kamu aja" balas arnold, dea hanya mengangguk.

arnold pun lanjutkan langkah.

"dia banyak berubah semenjak menikah" ucap melati.

"alhamdulilah" balas dea tersenyum.

"apa arnold pernah menyakiti kamu?" tanya melati.

"gak" bohong dea.

"yakin?" tanya melati memastikan.

"kak arnold itu laki-laki yang baik" ucap dea.

"syukurlah" balas melati tersenyum.

"jujur awalnya mama terkejut karna tiba-tiba dia nikah sama kamu, tapi gak tau kenapa seiring berjalan nya waktu sikap nya jadi lebih lembut, mama berpikir mungkin itu karna kamu, jadi terima kasih ya" ucap melati tulus.

"udah tugasku" balas dea.

"itu bukan tugas kamu" ucap melati cepat.

"aku istrinya" balas dea.

"dia memaksamu buat jadi istrinya, kalo kamu gak bahagia, mama akan bantu kamu lepas dari arnold" ucap melati.

"aku bahagia mah" ucap dea.

"kamu yakin?" tanya melati.

"iya" jawab dea.

"semoga apa yang kamu bilang ini bukan buat nutupin keburukan suami kamu ya" ucap melati.

"gak mah, aku yakin mama lebih tau gimana kak arnold di banding aku" ucap dea.

"syukurlah" balas melati.

mereka pun berbincang sampai petang datang, usai sholat maghrib mereka pamit pulang.

"kita makan dulu yuk" ucap arnold.