18

6K 295 5
                                    

Ujian Dea telah usai, kini dirinya telah menerima raport yang bertuliskan hasil ujian nya dan hasil belajar nya selama ini.

"Sini lihat" ucap Arnold ketika Dea baru saja masuk ke dalam mobil.

Tanpa merespon Dea langsung menyerahkan raport di tangan nya kepada Arnold, pria itu pun membuka raport tersebut.

"Bagus" komentar Arnold saat melihat nilai-nilai Dea.

"Makasih" ucap Dea.

"Usaha kamu gak sia-sia" ucap Arnold.

"Iya jelas" balas Dea.

"Karna nilai kamu bagus, aku mau kasih kamu hadiah" ucap Arnold.

"Wahhh serius?" tanya Dea.

"Seribu rius" jawab Arnold.

"Oke, aku tunggu hadiah nya" balas Dea.

Arnold mengecup pipi Dea sekilas, lalu ia menjalankan mobilnya pergi dari sekolah.

"Kamu mau kuliah dimana?" tanya Arnold membuka suara saat mobil sudah berjalan di jalan raya.

"Aku belum tau" jawab Dea.

"Kok gitu?" tanya Arnold.

"Bingung" jawab Dea.

"Nanti aku daftarin kamu di kampusku aja ya" ucap Arnold.

"Universitas apa?" tanya Dea.

"Nanti juga kamu tau" jawab Arnold.

"Nyebelin" ucap Dea.

Arnold hanya tersenyum tipis mendengar nya, suasana pun kembali hening selama beberapa saat.

"Kak" ucap Dea.

"Hm" balas Arnold.

"Kakak gak ceraiin aku dalam waktu dekat ini kan?" tanya Dea.

"Gak, gak akan" jawab Arnold cepat.

"Kalo gitu kakak mau gak punya anak dari aku?" tanya Dea.

"Kamu harus kuliah" ucap Arnold.

"Iya tapi" ucap Dea tertahan.

"Kamu juga belum cukup umur buat melahirkan" ucap Arnold.

"Aku udah 19 tahun" balas Dea.

"Masih belum" ucap Arnold.

"Bilang aja gak mau" ucap Dea jutek.

Mendengar itu, Arnold memelankan laju mobilnya.

"Kok ngomong nya begitu?" tanya Arnold.

"Abis nya nyebelin" ucap Dea masih jutek.

Tangan kiri arnold menggenggam tangan kanan Dea.

"Bukan gak mau, tapi gak sekarang" ucap Arnold.

"Iya" ucap Dea pelan.

Arnold melihat ekspresi wajah Dea tidak bersahabat, dirinya segera menghentikan mobilnya di pinggir jalan kemudian ia menyentuh dagu Dea.

"Rahim kamu belum kuat, bahaya kalo di paksain" ucap Arnold.

"Iya" balas Dea, wajahnya masih tidak bersahabat.

"Jangan cemberut, ini hari kelulusan kamu lohh" ucap Arnold.

"Iya" ucap Dea, kemudian ia menunjukkan senyuman tipis.

"Awas ya kamu di rumah" ucap Arnold, dirinya kembali menjalankan mobilnya.

"Aku berhenti minum KB ya kak" ucap Dea.

touch heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang