14

6.6K 291 3
                                    

Kini Arnold dan Dea sudah tiba di villa milik keluarga Arnold di puncak.

"Villa nya gede banget" ucap Dea ketika dirinya keluar dari mobil.

"Iya soalnya ini villa keluarga" ucap Arnold.

"Oohh" balas Dea, ia melangkah masuk ke dalam villa sedangkan Arnold sedang meminta para pengurus villa untuk membawa koper.

"Di villa ini ada banyak kamar" ucap Arnold, ia mendekati Dea.

"Aku yang milih kamar ya kak" ucap Dea.

"Iya silakan" balas Arnold.

Dea bergegas memeriksa kamar di villa tersebut satu persatu.

"Yang ini kak" ucap Dea dari arah salah satu kamar.

Arnold pun melangkah ke arah suara itu.

"Ya udah nanti aku minta pengurus bawa kopernya kesini" ucap Arnold.

"Nanti kita kemana kak?" tanya Dea lagi.

"Kebun teh atau jalan-jalan ke sawah pake sepeda" jawab Arnold.

"Wah seru tuh, besok pagi ya" ucap Dea.

"Iya" jawab Arnold.

"Nanti aku yang masak ya" ucap Dea.

"Kamu kan masih sakit" balas Arnold.

"Cuma masih sedikit pusing tapi udah gapapa kok sekarang" ucap Dea.

"Udah aku aja" balas Arnold.

"Aku mau bikin indomie" ucap Dea.

"Indomie apa?" tanya Arnold.

"Spesial pokoknya" jawab Dea.

"Yakin kamu udah gapapa?" tanya Arnold lagi.

"Yakin banget" jawab Dea sembari tersenyum tipis.

"Ya udah, sekarang kita mandi dulu" ucap Arnold.

"Mandinya sendiri-sendiri aja deh ya" ucap Dea.

"Siapa juga yang mau bareng?" tanya Arnold seraya terkekeh.

"Ya kirain" jawab Dea

"Tapi kalo kamu mau bareng ya ayo" ucap Arnold jahil.

"Iihhh gak" balas Dea cepat sembari melotot.

Arnold tertawa pelan mendengar nya kemudian ia pergi ke kamar mandi tanpa berkata apapun, sementara dea menunggu koper datang.

Selesai mandi Arnold keluar kamar untuk berkeliling di villa yang sudah cukup lama tak ia kunjungi ini, puas berkeliling Arnold menuju ke dapur, dan dirinya melihat Dea sedang memasak.

"Masak apa?" tanya Arnold, ia mengecup pipi Dea sekilas.

"Sop" jawab Dea seraya terus fokus pada masakan nya.

"Indomie nya mana?" tanya Arnold.

"Nanti terakhir" jawab Dea.

Arnold hanya mengangguk, dirinya menatap wajah Dea yang sedang fokus memasak dengan intens.

"Kenapa?" tanya Dea.

"Gapapa" jawab Arnold.

"Kok ngeliatin terus?" tanya Dea lagi.

"Cuma lagi mengagumi ciptaan Allah" jawab Arnold tersenyum.

Mendengar itu Dea tertawa kecil.

"Aduhh aku di gombalin" ucap Dea.

"Serius bukan gombal" balas Arnold.

"Mending sana deh duduk, kalo kakak di deket ku terus nanti masakan nya gak mateng-mateng" ucap Dea.

touch heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang