12

6.8K 275 1
                                    

"Bun, lusa aku mau ke puncak" ucap Dea kepada sang ibunda.

"Sama siapa?" tanya Siti.

"Kak Arnold" jawab Dea.

"Bunda gak izinin" balas Siti.

"Please bun" ucap Dea.

"Bunda mau kamu lepas dari dia" ucap Siti.

Dea menghembuskan napas pelan mendengar nya.

"Kak Arnold bukan orang yang main-main sama omongan nya bun" ucap Dea.

"Bunda gak peduli" ucap Siti.

"Tapi aku peduli, aku gak mau kalian kenapa-napa" balas Dea.

"Kenapa takdir terus gak berpihak sama kamu" ucap Siti pelan.

"Tolong jangan bilang kaya gitu" balas Dea.

"Maafin bunda gak bisa melindungi kamu" ucap Siti.

"Aku kesini bukan mau bahas ini bun, please" ucap Dea.

Siti diam, sungguh hatinya hancur karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan putrinya dari pria kejam itu.

"Ya udah, aku pamit ya bun, assalamu'alaikum" ucap Dea lagi.

"Walaikum'salam" balas Siti Kemudian Dea berdiri dan keluar dari rumah orang tuanya, sampai di depan rumah tiba-tiba ada yang memangil namanya.

"Dea" panggil seseorang dari posisi yang cukup jauh.

Dea pun mencari sumber suara tersebut.

"Mas Irwan" ucap Dea kepada pemilik suara yang memanggil namanya itu.

Pria muda itu mendekati Dea.

"Baru aku mau nyamperin kamu" ucap Irwan ketika sudah berada di dekat Dea.

"Ya ampun, apa kabar mas?" tanya Dea.

"Alhamdulillah baik, kamu sendiri?" tanya Irwan balik.

"Alhamdulilah kaya yang mas lihat sekarang" jawab Dea.

"Jalan yuk, aku kangen sama kamu" ajak Irwan.

"Aduhh maaf mas aku gak bisa" ucap Dea.

"Ayolah, kita baru ketemu lagi nih, banyak yang mau aku ceritain sama kamu" bujuk Irwan.

Dea diam, ia ragu namun jujur dirinya juga merindukan teman kecilnya itu.

"Ya udah, sebentar mas" ucap Dea, Irwan mengangguk.

Dea sedikit menjauhkan diri dari Irwan, ia menghubungi supirnya untuk tidak menjemput dirinya, setelah itu Dea kembali ke hadapan Irwan.

"Abis hubungin siapa?" tanya Irwan.

"Bukan siapa-siapa" jawab Dea.

"Udah punya rahasia ya kamu" ucap Irwan.

Dea hanya tersenyum tipis.

"Ya udah kita mau kemana?" tanya Dea mengalihkan pembicaraan.

"Kamu mau nya kemana?" tanya Irwan balik.

"Terserah mas aja" jawab Dea.

"Ya udah ayo kita ke taman kota" ucap Irwan.

"Oke" balas Dea tersenyum.

Irwan pun mengajak Dea naik ke motornya kemudian motor dengan suara kenalpot besar itu melaju dengan kecepatan sedang.

"Mas pulang kapan?" tanya Dea ketika motor itu sudah berada di jalan raya.

"Minggu lalu" jawab Irwan.

"Oohh" respon Dea.

"Nomor kamu kok gak aktif?" tanya Irwan.

touch heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang