30

5.6K 252 4
                                    

"nungguin siapa?" tanya rama tiba-tiba saat dirinya melihat dea duduk di kantin sendirian.

dea langsung menatap pria yang entah berbicara dengan siapa.

"kakak ngomong sama gw?" tanya dea balik kepada rama.

"siapa lagi" jawab rama.

"nunggu jemputan" ucap dea.

setelah mendengar itu rama duduk di hadapan dea.

"gw temenin kalo gitu" ucap rama.

"gak usah" tolak dea.

"gapapa, gw juga belum mau pulang" ucap rama.

"ya udah terserah" balas dea.

mereka pun berbincang-bincang ringan selama beberapa puluh menit.

"kok jemputan gw gak dateng-dateng ya" ucap dea entah kepada siapa.

"ya udah pulang bareng gw aja" ucap rama.

"gak usah kak, nanti juga dateng" tolak dea.

"lo whatsapp orang yang jemput lo itu, bilang sama dia lo pulang bareng gw" ucap rama.

"beneran gak usah kak" ucap dea.

"daripada lo terus nunggu disini, ini udah hampir sore" ucap rama.

benar kata kakak senior nya itu, dirinya juga belum makan berat siang ini, dea pun menghubungi supir yang biasa menjemput dirinya, tidak lupa ia juga meminta izin kepada arnold.

"ya udah oke" ucap dea setelah mengunjungi supirnya.

mendengar itu rama tersenyum tipis.

"ya udah yuk cabut" ucap rama, dirinya dan dea pun segera pergi dari kantin.

sampai di parkiran rama menyalakan mesin motornya kemudian dea naik di bagian belakang dan motor itu pun melaju dengan kecepatan sedang.

"makan dulu yuk" ajak rama dengan suara yang sedikit keras.

"gw makan di rumah aja" ucap dea juga dengan suara kelas.

"temenin gw, laper nih" ucap rama.

"ya udah terserah aja" balas dea.

rama tersenyum tipis mendengar nya, ia pun mencari rumah makan terdekat, beberapa menit kemudian rama memarkirkan motornya di depan rumah makan yang tidak terlalu mewah.

usai mematikan mesin motor, rama dan dea masuk ke dalam rumah makan.

"lo mau pesen apa?" tanya rama saat dirinya dan dea sudah duduk di meja yang kosong.

"gw gak makan" ucap dea.

"ayolah, masa gw makan sendiri" ucap rama.

"gw gak ada tunai" ucap dea.

"tenang aja, gw traktir" ucap rama.

"gw gak enak sama kakak" ucap dea.

"anggap aja sebagai tanda perkenalan, please jangan nolak" ucap rama.

"ya udah terserah" ucap dea pada akhirnya.

"mau pesen apa?" tanya rama.

"samain aja" jawab dea.

rama pun memangil pelayanan dan langsung memesan, setelah memesan pelayanan itu pergi.

"gimana keadaan lo?" tanya rama membuka suara.

"udah lebih baik" jawab dea.

"syukurlah kalo gitu" balas rama.

rama melihat jari manis tangan kanan dea, terdapat cincin polos disana.

"cincin lo bagus" ucap rama.

dea langsung menatap cincin nya lalu menatap rama sembari tersenyum tipis.

"beli dimana?" tanya rama.

"di kasih keluarga" jawab dea asal.

"oohhh hadiah" ucap rama.

"bisa di bilang begitu" balas dea.

dea tahu dirinya telah berbohong, namun ia tak memiliki pilihan lain, tak lama makanan datang, mereka pun tidak membuka suara lagi.




¶¶¶¶¶¶¶
"thanks udah nemenin gw makan" ucap rama ketika dea telah turun dari motornya.

"thanks juga udah traktir" balas dea.

"santai aja, lain kali boleh gw ngajak lo lagi kan?" tanya rama.

"liat nanti ya" jawab dea.

"oke, ya udah gw cabut, assalamu'alaikum" ucap rama.

"walaikum'salam" balas dea, kemudian motor rama pun pergi dari depan rumahnya.

setelah motor rama menjauh dea pun masuk ke dalam gerbang, saat ini langit sudah mulai gelap dan dea melihat mobil suaminya sudah terparkir di garasi, dea pun bergegas masuk ke dalam rumah.

"assalamu'alaikum" ucap dea sembari memasuki rumah.

"walaikum'salam" balas arnold sembari melangkah pelan ke arah dea.

dea langsung mendekati arnold dan mengecup punggung tangan nya.

"gimana dinner nya?" tanya arnold.

"jangan marah, itu cuma makan biasa" ucap dea.

"aku gak marah" balas arnold.

"beneran?" tanya dea.

"iya" jawab arnold.

"makasih" ucap dea

"yang penting kamu seneng" balas arnold.

setelah mengatakan itu arnold pergi ke dapur, dea segera mengikuti nya.

"mau makan apa?" tanya dea.

"mandi sana" ucap arnold tanpa menatap dea.

"oke" ucap dea, lalu ia bergegas masuk ke kamar.

25 menit kemudian dea keluar dari kamar dan mulai memasak.

"gak usah masak, aku gak laper" ucap arnold.

mendengar itu dea menatap arnold lalu mendekati nya.

"harusnya kakak gak usah ngizinin aku pergi tadi" ucap dea.

"aku mau ke masjid dulu" ucap arnold kemudian dirinya bangkit dari kursi namun dea menahan nya.

"aku minta maaf" ucap dea pelan.

"kamu gak salah" balas arnold, dirinya kembali duduk di kursi.

"aku masakin ya" ucap dea lembut.

"ya udah terserah" ucap arnold.

"kak arnold" ucap dea pelan.

"aku gak marah" balas arnold.

"aku gak akan ulangin lagi" ucap dea.

"aku mau ke masjid, ini udah hampir isya" u yang arnold.

"mau di masakin apa?" tanya dea.

"apa aja yang kamu masak aku makan" jawab arnold.

"ya udah" balas dea.

"ya udah assalamu'alaikum" ucap arnold, kemudian tanpa menunggu balasan salam, pria itu langsung pergi dari dapur.

dea menghela napas berat seraya menatap punggung arnold yang semakin jauh.

"kenapa marah nya jadi diem begitu" ucap dea pelan.

dea segera mempersiapkan bahan makanan untuk di masak, entah mengapa sikap arnold yang seperti itu malah membuatnya tidak tenang.

dea lebih baik melihat arnold marah dan kasar padanya daripada seperti tadi.

touch heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang