" assalamualaikum wan kawan ku yuhuuuu...Lidya Khalida Larasati kembali lagi dengan sahabat tercinta kalian terheboh tercantik ter--" ucap seseorang dengan senyum mengembangnya langsung terpotong dikala temannya langsung menimpal ucapan nya
"eits Waalaikumsallam, satu kata lagi lu ngomong,bastus mama Ibam udah mendarat di mulut Rossi lu" ucap Husnul si kacamata dengan garangnya.
Ocehan Lidya langsung berhenti dengan mulut yang masih termangap menatap orang yang baru saja memotong ucapan nya.
" ihhh Inul Dya kan belum selesai ngomong nya "
Ucap Lidya yg kini cemberut dengan pipi mengembungnya.
Inul adalah panggilan yang ditujukan Lidya pada Husnul Nur Muntariq. Katanya biar gampang inget kalo orang lain manggilnya 'nul' kalo Lidya jadinya 'inul'Yang lainya hanya menonton drama tersebut yang melebihi serial pintu berkah di indosiar seraya membalas ucapan salam dari lidya.
" udah jangan cemberut gtu muka lu lama-lama pengen gw masukin ke karung bekas beras bulog " ucap Farizza sahabat yang satunya.
" ihh njaa jahat banget sama dede abis dijahatin sama Inul bukannya elus-elus gimana gtu ". Balas Lidya kepada sahabatnya Farizza yuda lestari
" duda dede muka lu aja dah kayak mak suha lu,sok imut "
Kini Anita Fitria ikut jengah dengan kelakuan Lidya yang notabene gaada ayu-ayu nya" dah sono lu wudhu dah mau adzan ashar " ucap Farizza yang lelah juga mendengar ucapan sahabat-sahabatnya yang tidak ada faedahnya.
" tapi udah sholat temenin ke kantin ya..ya.. mau beli cilor sama martabak mama Ibam hehe " dengan bergelayut manja pada Farizza
"padahal pengen nelen juga ni anak"
" iyaa " akhirnya selesai juga keributan yang telah terjadi sejak 5 menit lalu,padahal mereka sedang di masjid yang seharusnya kalem gaboleh berisik.
----------
Dia adalah Lidya Khalida Larasati. Gadis smk dengan segala kerusuhan yang dibuatnya,dia bersikap demikian hanya kepada sahabat-sahabatnya yang notabenenya tidak jauh sifatnya dengan Lidya.
Kata lidya dia itu seperti angka 1,3,4,5,6,7,8,9,10 iya gaada duanya. Kelakuan gadis satu ini bisa dibilang sangat-sangat tidak mencerminkan wanita yang harusnya kalem atau jaim. Ia lebih terkesan membuat malu orang yang berada di dekatnya.
Kini Lidya dan para sahabat nya yaitu Farizza, Husnul, Anita,dan Dinda sama sama duduk di bangku kelas 11 salah satu smk ternama di kotanya. Mereka sama sama ikut rohis dan hanya dipisahkan dengan jurusan,tapi kedekatan mereka bisa diacungi jempol.
" monyet,astagfitullah.. " ucap Anita yang terperanjat akibat Lidya yang jail mencolek pinggang Anita hingga sang empu menatap tajam.
" apaan sih Lid.." balas Anita yg dikenal akan kelatahannya itu
" mau ikut ga ke kantin bareng Nja?" jeda 3 detik " tar dibeliin wafer coklat deh "
" atuh siap berangkat..!"
--------
"Lid udah makan mau langsung pulang?" ucap Farizza saat mereka duduk bersama di kantin.
" fuhang kemanga? " jawab Lidya dengan mulut yg penuh wafer coklat merek r*ma
" telen dulu tuh wafer 'ya sallam keselek baru tau lu"
Ucap Anita dengan menirukan kata ' ya sallam ' khas seperti guru agama di sekolah mereka." ke rumah lah,emang lu pulangnya kemana? Ke rahmatullah? "
" astagfirullah Njaa gaboleh gtu bekel agama dede belum penuh ga kasian apa kalian sama dede " balas Lidya dengan puppy eyesnya.
" GAK! " ucap Farizza dan Anita bersamaan
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Untuk Lidya (Completed✔️)
Jugendliteratur"Dya sekarang gasuka sama pelangi!" Ucapnya tak bisa dibantah. Namun pria didepannya ini hanya mengangkat sebelah alisnya kemudia bertanya sangat singkat. "kenapa?" Gadis itu mengembuskan nafas lelah "kalo sifat kakak dingin kayak gini,Dya harusnya...