duapuluh delapan | khitbah

48 8 0
                                    

"udah lama nungguin?" tanya Izza melihat Lidya sudah duduk ditemani segelas jus alpukat dan jus mangga untuk Izza yang sudah Lidya pesankan.

"Ngga kok"

"ada apa?" tanyanya to the point.

"ada yang khitbah Dya" jawabnya begitu tenang. Namun mampu membuat Izza yang sedang meminum jus jadi tersedak.

"kok bisa? Maksud gw ada yang mau sama modelan bocah kayak lu Lid?"

"ya allah sesek dede dengernya" ucap Lidya mendramatisir.

"terus-terus, lu jawab apa?"

"yaa..Dya terima" ucapnya santai.

"apa yang bikin lo yakin dengan pilihan lo?" tanya Izza semakin penasaran.

"ada banyak alesannya sih, Izza dengerin baik-baik yah?!" gadis itu mengangguk sambil menatap Lidya serius.

Lidya meraup oksigen dengan boros kemudian menjelaskan alasannya pada Izza.
"pertama,taqwa terhadap tuhan yang maha esa.

..du-" Izza langsung menoyor kepala Lidya kesal, padahal ia sudah pasang telinga dengan seksama.

"itu Dasa Darma Lidyaaa!" gemas Izza.

"hehehe, oke Dya serius nih alesannya karena Mamak"

"maksud lo tante Laras maksa lo gitu?"

"ya ngga lah"

"ya kalo cerita jangan dipotong-potong Lidiii"

"oke, karena mamak yang udah milih trus Dya liat mamak bahagia banget pas Dya bilang terima khitbahnya" ucapnya sambil tersenyum penuh arti.

Farizza tertegun dengan alasan Lidya yang ingin melihat ibunya bahagia dengan pilihannya. Tak heran di umur Lidya yang belum lulus SMK saja sudah ada yang mendatangi orangtuanya untuk meminta izin menikahi Lidya.

"tapi kan lo masih muda,lo yakin bakal bahagia? cita-cita sama masadepan lo masih panjang.lo udah siap berumah tangga di usia lo yang masih remaja labil gini?" cecar Izza.

"pertama, apa dengan menikah cita-cita itu gabisa diraih?"
Tanya Lidya membuat Izza menggeleng.

"kedua,kalo Dya nerima khitbah ini apa sudah pasti Dya akan menderita?" Izza menggeleng lagi.

"ketiga, pilihan mamak pasti ga asal-asalan, apalagi perihal jodoh anaknya sendiri dan dia juga anaknya temen mamak sudah jelas asal usulnya. Bukannya itu juga bentuk dari Birrul walidain?"
Izza mangut-mangut mendengar penjelasan Lidya yang bisa dibilang kadar kedewasaan nya sudah naik pesat.

"lu abis kajian sama Mario teguh ya?" tanya Izza.

"huh?"

"kok lu bisa dewasa gini?"

"ish Dya emang dah gede!" sewot Lidya.

"masa iya?!" tanya Izza tak percaya.

"iyalah, buktinya Dya ga ikut di iklan Susu SGM"

"semerdeka nya lo lidi" "kalo lo udah nerima dia kenapa lo butuh bantuan gw?"

"nah itu dia, mamak ga ngasih tau siapa yang khitbah. Katanya Dya bakal tau kalo udah nerima khitbah nya"

"loh kok?!"

"Dya juga minta bantuan Izza,kali aja tau siapa orangnya"

"kak Rangga kali lid" tebaknya asal.

"mana mungkin!" sergahnya.

"kan gaada yang ga mungkin"

"tapi kak Rangga bukan anaknya temen Mamak!"

Pelangi Untuk Lidya (Completed✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang