duapuluh dua | akhirnya terbongkar

49 9 0
                                    

"aaaa..Mamak!"teriak Lidya yang membuat sang mamak langsung menuju lantai dua kamar Lidya.

"kenapa dek?"tanya Laras khawatir.

"aa-itu ma, tadi ada cicak di dinding diam-diam merayap. Ehh astagfirullah kenapa jadi nyanyi deh"

"kamu ngagetin mamak aja!" si
Tersangka hanya nyegir memperlihatkan deretan giginya.

Setelah memastikan Laras telah kembali ke bawah, Lidya kembali membuka isi kotak yang tadi sempat tertunda.

Ternyata kotak itu berisi bros bunga kecil dengan beberapa kelopak warna-warni seolah tahu bahwa Lidya menyukai pelangi.

Gadis itu mengangkat bros pemberian Adnan dan menyematkannya di dada. Ia mematut dirinya didepan cermin,bros itu nampak menawan dan sangat cocok menempel di kerudung syar'i Lidya.

Lidya kembali melihat isi kotak dari Adnan,terdapat surat kecil bertinta biru disana.

Teruntuk gadis Unicorn

Entahlah hati dan tangan ku tergerak untuk membeli bros itu saat aku pergi ke mall bersama bunda.

Warna pada bros itu entah mengapa mengingatkan aku pada gadis yang memakai jaket kebesaran bergambar unicorn dan gantungan tas pelangi miliknya ditengah hujan deras.

Aku hanya berpesan. Jangan berhenti untuk selalu tersenyum apapun yang terjadi. Karena senyum mu itu membawa kebahagiaan juga bagi bunda ku. Dan kebahagiaan bunda adalah hal paling penting dalam hidupku

Terimakasih Lidya si gadis unicorn.

Adnan Rahman A

"ya allah ini beneran?" Lidya sungguh tidak percaya apa yang telah ia baca. Gadis itu sampai menepuk-nepuk pipinya memastikan bahwa yang ia alami itu memang nyata.

Gadis itu sampai berlari-lari mengitari kamarnya,setelah merasa lelah.ia menjatuhkan dirinya diatas kasur.bros yang tadi tersemat ia lepaskan,khawatir akan rusak saat Lidya tidur terlalu banyak bergerak.

Setelah beberapa menit mengamati langit-langit kamarnya, kantuk mulai menyerang dirinya hingga matanya terlelap namun dalam keadaan bibir yang terseyum.

******

Kelima wanita terlihat sedang duduk bersama menyantap semangkuk baso cuanki.namun ada yang berbeda kali ini,senyum salah satu dari mereka sedari tadi tidak luntur meskipun harga cireng kesukaannya sudah naik dari harga 2000 per 3 buah sekarang menjadi 1000 per buahnya.

Keempat sahabatnya saling memandang ,sambil menebak-nebak apa yang membuat sahabat mereka yang satu ini masih menyunggingkan senyum.

"gigi lo ga kering gtu lid dari tadi senyum mulu?" Tanya Husnul heran.

"gw aja pegel ngeliatnya doang apalagi dia dari tadi senyumnya lebar gitu"

"Senyum kan ibadah Za" jawab Lidya.

"tapi kalo senyumnya kayak gitu orang ngiranya lo sinting!" sewot Anita

"Astagfirullah.. Ngena banget ke hati dede" ucap Lidya mengelus dada.

"Lidya..lo seneng kenapa?"

"gapapa Din" "kok kalian kayak ga seneng kalo Dya bahagia gini"

"gimana mau seneng tau aja kagak!" kesal Izza.

"udah ah,mending ke kelas bentar lagi bel" Lidya ingin membuat para sahabatnya penasaran.

"lo ga salah minum obat kan lid?" tanya Husnul.

Pelangi Untuk Lidya (Completed✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang