duapuluh empat | cireng buatan Lidya

44 11 0
                                    

"Lid, gw mau ngomong"

"ya ngomong Nit"

"bukan disini,di kantin pas jam istirahat"

"yaudah"

******

Keadaan kantin yang ramai tidak berdampak pada kumpulan wanita ini. Entah mengapa atmosfer kantin begitu dingin.

"kok pada diem sih?" tanya Dinda.

"biasanya lu nyerocos aja dy, lu sakit gigi?" tanya Izza.

"lagi nungguin orang mau ngomong" ucapnya datar.

"oke,gw minta maaf karena gw udah suka sama Rohman." ucap Anita sambil menunduk. Diluar dugaan Lidya malah tertawa namun ada nada sumbang ditawanya.

"maksud Nita,Dya ngediemin kalian gara-gara perasaan Nita ke Rohman gitu?" Husnul dan Anita mengangguk namun 2 lainnya masih belum bisa mencerna kalimat Lidya.

"Dya ga se-egois itu masalah perasaan Nit,kalo kamu mau suka sama siapapun itu urusan kamu! Tapi disini Dya ngerasa kalian ga percaya sama Dya, kalian biarin Dya sendiri gatau apa-apa tentang sahabat sendiri, sekarang kalian emang bener, Dya itu bodoh! Dya gatau apa-apa, Dya gatau kalian anggap Dya apa,hiks.."

"Lid.." panggil Nita lirih.

"Nita tau? Kejadian di toilet aja udah bikin Dya merasa bersalah padahal ga suka sama dia hiks.. Sekarang apa harus ditambah padahal yang kemarin aja belum kering? Hiks.." Lidya menutup mulutnya menahan isakan tangis yang keluar dari bibir kecilnya,keempat sahabatnya langsung berhambur saling memeluk untuk menguatkan.

"gg-gw ga bermaksud gitu lid, gw cuman takut lo trauma sama kejadian di toilet, gw juga takut, takut kalo lo tinggalin gw" ucap Nita.

"Nita!Kamu itu sahabat Dya! Kalo Nita takut kejadian itu keulang lagi berarti Anita sama Karin itu sama!" marah Lidya disisa isakanya.

"gw minta maaf Lid, gw terlalu takut buat bilang"

"maafin kita juga Lid" ucap Husnul mewakili 2 temanya.

"kalian jahat tau ga!"pelukan itu semakin erat, mereka tak peduli keadaan kantin sekolah yang masih ramai.

-Imam Syafi'i berkata, "Apabila engkau memiliki sahabat yang senantiasa mengingatkanmu pada ketaatan, genggamkanlah kedua tanganmu erat-erat kepadanya. Karena mendapatkan sahabat itu sulit, sedang meninggalkannya mudah.

-Umar Ibn Khathab r.a., berkata, "Tidak ada nikmat yang diberikan kepada seorang hamba setelah Islam, yang lebih baik dari sahabat yang shaleh. Maka apabila salah seorang dari kalian telah mendapatkan cinta dari sahabat shalehnya, hendaklah ia menggenggamnya dengan kuat.

Mereka telah berjanji bahwa sebesar apapun masalah yang mereka hadapi minumnya teh botol sosro, ah bukan! Mereka berjanji tak akan meninggalkan persahabatan yang sudah terjalin. Kelima gadis itu telah berjanji bahwa satu-satunya yang dapat memisahkan mereka hanya jika mau menjemput.

******

Hari libur banyak dimanfaatkan banyak orang untuk jalan-jalan,marathon drakor,cfd atau masih bergelung dalam selimut yang istilah kerennya adalah rebahan?.

Beda dengan gadis satu ini, waktu masih menunjukan pukul 6.30 namun wajahnya telah dipenuhi bercak putih dari tepung. Lidya sudah masak beberapa lauk dan sebagai tambahan, gadis itu membuat cireng. Cemilan kesukaannya.

Niatnya ia akan membalas kebaikan Adnan padanya dengan mengirimkan cireng dengan saus dan beberapa lauk untuk bunda Ayu.

"nah udah jadi,tinggal bikin saosnya" ia bermonolog sendiri sambil menata cireng kedalam tupperware warna biru.

Pelangi Untuk Lidya (Completed✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang